23
Tue, Apr

Pejuang Lingkungan Masih Terus Terancam

Ilustrasi/Istimewa

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 13 Nopember 2021—Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELsam) melaporkan bahwa terjadi penurunan jumlah kasus kekerasan dan ancaman terhadap pembela hak asasi manusia lingkungan sepanjang Mei-Agustus 2021. Namun, secara umum, tingkat kerentanan para pejuang lingkungan tak banyak mengalami perubahan.

Dilansir kompas.id (13/11/2021) laporan terbaru Elsam yang dirilis Jumat (12/11/2021), di Jakarta, mencatat, sepanjang Mei-Agustus 2021 ada enam kasus kekerasan dan ancaman terhadap pembela hak asasi manusia (HAM) atas lingkungan. Angka ini turun dari periode sebelumnya dengan jumlah 10 kasus kekerasan terjadi pada Januari-April 2021. Sementara kasus kekerasan pada Mei-Agustus 2020 tercatat lebih tinggi, mencapai 28 kasus.

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/1790-jembatan-ngantru-sorga-pembuang-sampah-sembarangan

Kasus tersebut terjadi di lima provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah. Tindakan kekerasan dan ancaman yang diterima pembela lingkungan ini meliputi serangan fisik, penangkapan, penahanan, pemerkaraan hukum, dan perampasan tanah.

Laporan ini disusun melalui metode kuantitatif dengan menggunakan data berupa artikel, berita, dan penanganan kasus Elsam. Seluruh data yang diperoleh kemudian dikolaborasi dan diverifikasi melalui proses wawancara hingga disusun ke dalam laporan.

Baca juga: https://www.clakclik.com/73-cerita/1203-sungai-juwana-masih-jadi-tempat-pembuangan-sampah

Peneliti Elsam, Villarian Burhan, mengemukakan, masalah klasik agraria jadi prakondisi utama semua kasus. Empat dari enam kasus yang muncul dalam periode ini berpangkal dari sengketa lahan antara warga dan perusahaan. Sementara dua kasus lainnya terkait pemberian izin pertambangan yang dinilai sepihak tanpa melibatkan warga dan kasus pencemaran lingkungan. (c-hu)