Art News
Seorang anak yang duduk di bangku kelas V sekolah dasar menangis, menjerit dan memberontak sebagai bentuk protes karena peringkatnya turun. Padahal sejak kelas satu hingga kelas IV dia selalu juara kelas. Namun pembalajaran daring akibat Covid-19 membuat anak yang peringkatnya jauh di bawahnya menjadi juara kelas. Selidik punya selidik ternyata si anak yang dinobatkan juara kelas V saat ujian, bapaknya yang mengerjakan semua soal dan juga tugas-tugas dari sekolah.
More News
Top Stories
Seorang anak yang duduk di bangku kelas V sekolah dasar menangis, menjerit dan memberontak sebagai bentuk protes karena peringkatnya turun. Padahal sejak kelas satu hingga kelas IV dia selalu juara kelas. Namun pembalajaran daring akibat Covid-19 membuat anak yang peringkatnya jauh di bawahnya menjadi juara kelas. Selidik punya selidik ternyata si anak yang dinobatkan juara kelas V saat ujian, bapaknya yang mengerjakan semua soal dan juga tugas-tugas dari sekolah.
Oleh: Husaini; Pemerhati Masalah Sosial dan Kebencanaan. Tinggal di Pati, Jawa Tengah
Laporan hasil pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga awal April 2022 menunjukkan dari 1.184 bencana alam, sekitar 90 persen adalah bencana hidrometeorologi.
Oleh: Husaini; Sekretaris Gerbang Tani Pati, Jawa Tengah
Praktik pertanian saat ini menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar. Selanjutnya, para petani bisa disebut sebagai kontributor kerusakan lingkungan.
Oleh: Hariadi Kartodihardjo, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University
Ditulis oleh: Tim Yayasan YAPHI Solo, Jawa Tengah, Indonesia
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) merupakan sebuah piranti untuk mendistribusikan aliran listrik dari pembangkit listrik menuju kerumah-rumah warga. Untuk pembangunan dan pengelolaan SUTET saat ini dilakukan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara Persero (PT.PLN Persero).
Today, on World Environment Day—and in the days to come—it is important to understand the ways in which corruption is entangled with environmental devastation, and so work to mitigate their impact.---Landau dan Glandorf, 2020
Oleh: Hariadi Kartodihardjo, Guru Besar Kebijakan Kehutanan, IPB University