Clakclik.com, 3 Mei 2020—Peristiwa gempa bumi yang terjadi di Kudus, Sabtu (2/5/2020) dinihari lalu, meneguhkan aktifnya Sesar Muria. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan bahwa peristiwa itu bukan satu-satunya pertanda aktifnya Sesar Muria.
Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/1077-gempa-di-kudus-pertanda-sesar-muria-aktif
Dok. @DaryonoBMKG on Twitter, Sabtu (2/5/2020) / Istimewa
Daryono, dalam akun twitternya @DaryonoBMKG menyajikan catatan tentang peristiwa kegempaan di Semenanjung Muria selama 2015 hingga 2020.
Dalam catatan Daryono, ada sekitar 7 kali peristiwa kegempaan terjadi di Semenanjung Muria selama 2015-2020. Pertama terjadi pada 23 Oktober 2015 (M 5,0), kedua 18 Juli 2016 (M 3,8), ketiga 3 Mei 2018 (M 4,3), keempat 12 Mei 2018 (M 3,6), kelima 22 Mei 2019 (M 4,2), keenam 25 Desember 2019 (M 3,6) dan ketujuh 2 Mei 2020 (M 3,0).
Dok. @DaryonoBMKG on Twitter, Sabtu (2/5/2020) / Istimewa
“Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitude tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar 1 mm per tahun,” tulis Daryono di Twitter-nya, Sabtu (2/5/2020).