03
Tue, Dec

Petani Padi dan Petambak Korban Banjir Pati Merasa Diabaikan Pemerintah

Foto: Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Jika dihitung prosentase, sekitar 75 persen korban banjir di Pati; terutama disepanjang wilayah Sungai Juwana adalah petani yang tidak hanya pemukiman mereka yang tergenang, tapi tanaman padi mereka juga rusak bahkan gagal panen karena banjir.

Sementara itu, disejumlah wilayah seperti di Kayen, Pati Kota dan Juwana, banjir juga menenggelamkan tambak ikan.

Baca juga: Kerusakan Kendeng dan Muria Penyebab Banjir Pati (clakclik.com)

Baca juga: Sungai Juwana Meluap, Puluhan Hektar Tambak di Gadingrejo Tergenang, Kerugian Capai Rp 600 Juta (clakclik.com)

Baca juga: Padi Siap Panen Terendam Luapan Air Sungai Juwana, Petani Jambean Kidul Rugi Rp. 1,4 Milyar (clakclik.com)

Dua sektor perekonomian rakyat, mina (perikanan) dan tani (pertanian) tersebut selama ini menjadi penopang utama perekonomian di Kabupaten Pati.

Namun, saat sektor ini terpuruk disebabkan oleh bencana, pemerintah dianggap tidak memiliki perhatian yang serius atas sektor tersebut.

Petani  di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sedang panen padi ditengah genangan banjir dengan kondisi padi yang sudah menghitam, Jum'at (26/2/2021) / Clakclik.com

“Kalau mencermati pernyataan para pejabat, saat bicara banjir yang disampaikan selalu soal proyek normalisasi sungai, bantuan pangan bagi korban banjir, himbauan tidak membuang sampah sembarangan. Tapi soal kerugian petani dan petambak serta bagaimana solusinya tidak pernah dibicarakan,” kata petani tambak Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Ari Subekti (27/2/2021).

Petani padi Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Sunhadi mengatakan bahwa mayoritas warga desanya gagal panen dan atau panen dengan hasil yang minim dan kualitas yang buruk.

“Kalaupun bisa panen, tidak bisa menutup biaya produksi. Harusnya hal ini menjadi perhatian pemerintah,” kata Sunhadi.

padi yang sudah menghitam karena terendam banjir dipanen dan dijemur ditepi jalan Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah , Jum'at (26/2/2021) / Clakclik.com

Warga Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati Kota, Joko Pramono mengatakan bahwa petani di desanya terpuruk disebabkan bencana banjir.

“Setelah banjir mulai surut, petani di desa kami galau melihat tanaman padinya yang sudah menghitam. Kalau tidak dipanen eman-eman, kalau dipanen lebih mahal biayanya dibanding hasilnya,” kata Joko Pamono. (c-hu)