25
Mon, Nov

Padi Siap Panen Terendam Luapan Air Sungai Juwana, Petani Jambean Kidul Rugi Rp. 1,4 Milyar

Foto udara kondisi Sungai Juwana / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 19 Februari 2020— Sekitar 40 hektar tanaman padi siap panen di Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati terancam gagal panen karena tergenang luapan air dari Sungai Juwana. Kerugian ditaksir sekitar Rp. 1,4 milyar.

Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Jambean Kidul Kamelan mengatakan bahwa sebenarnya luapan air Sungai Juwana berkali-kali dating pergi sejak tanaman padi berumur 40 hari.

“Banjirnya sekarang modelnya berubah. Kalau dulu sekali datang dan menggenang, sekarang modelnya datang pergi. Tanaman padi kami sudah berkali-kali tergenang air luapan Sungai Juwana sejak usia 40 hari,” terang Kamelan, Selasa (18/2/2020).

Kamelan menambahkan bahwa akibat banjir tersebut, petani berpotensi menalami kerugian sekitar Rp 35 juta per hektar.

”Jika tidak tergenang air, saat ini kami sebenarnya sudah panen. Ketinggian air yang merendam areal sawah rata-rata mencapai 75 sentimeter. Total padi siap panen yang tergenang ada 40 hektare dikali Rp 35 juta. Jadi sekitar Rp 1,4 miliar,” kata Kamelan.

Kamelan mengatakan bahwa faktor penyebab meluapnya Sungai Juwana adalah karena terjadi sedimentasi atau pendangkalan sungai. Menurutnya, saat ini dasar muka Sungai Juwana rata-rata hamper sama tingginya dengan lahan pertanian.

“Terjadi pendangkalan yang luar biasa di Sungai Juwana. Saat hujan sebentar saja, airnya sudah meluap dan menggenangi sawah. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini,” ujar Kamelan. (c-hu)