23
Sat, Nov

Sutet Kedungwinong: Khawatir Radiasi dan Dampak Buruk Lainnya, Ibu-ibu dan Guru TPQ Menolak Kabel Sutet Melintasi Pemukiman

Ilustrasi / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Penolakan terhadap kabel Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) PT. PLN melintasi pemukiman warga di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah semakin meluas.

Baca juga: Masalah Sutet di Kedungwinong; Merasa Tak Ada Kejelasan, Warga Grudug Balai Desa (clakclik.com)

Baca juga: Pasang Tulisan Penolakan: Warga Kedungwinong Tidak Mau Kampungnya Dilewati Sutet (clakclik.com)

Baca juga: Giliran Jama’ah Masjid Al-Muhlisin Kedungwinong Pasang Spanduk Tolak Sutet (clakclik.com)

Setelah sebelumnya ratusan warga memasang tulisan penolakan di dinding rumah mereka dilanjutkan penolakan oleh Jam’ah Masjid Al-Muhlisin Desa Kedungwinong, kini giliran ibu-ibu dan guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) melakukan hal yang sama. Pasalnya, para ibu dan guru TPQ tersebut khawatir membawa dampak buruk.

“Kami khawatir dan takut. Kan kabel Sutet ini ada dampak radiasinya, juga dampak buruk lainnya. Kami merasa tidak nyaman kalau pemukiman tempat tinggal kami dilintasi kabel Sutet,” kata Qomariyah (32 tahun) warga Rt: 10 Desa Kedungwinong, Sukolilo, Pati, Minggu (22/11/2020).

Selain pemukiman, kabel Sutet rencananya juga akan melintas di TPQ yang merupakan pusat kegiatan belajar Al-Qur’an anak-anak Desa Kedungwinong.

Senada dengan Qomariyah, Ustazah TPQ Sirojul Munir Ce’Endah juga berharap agar kabel Sutet tidak dipasang melintasi pemukiman dan TPQ.

“Kami tidak menolak jaringan Sutet, kami hanya menolak jaringannya melintas di pemukiman dan TPQ. Mohon pihak PLN bisa memahami. Ini persoalan serius. Ini soal keselamatan dan masa depan anak-anak kami. Rumah itu tempat kami pulang, istirahat, dan mendidik anak. Mohon tidak dihantui dengan ancaman radiasi dan dampak buruk jaringan Sutet,” pinta Ce’Endah.

Hingga berita ini diturunkan (22/11/2020), pihak PLN masih terus berproses mengerjakan pemasangat tower yang akan digunakan sebagai tiang penyangga jaringan Sutet yang melintasi pemukiman dan tidak menghiraukan penolakan warga. (c-hu)