Pati, Clakclik.com—Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melalui Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Martinus Budi Prasetya meminta masyarakat dan semua pihak untuk waspada terhadap ancaman bencana. Adapun bencana yang biasa terjadi pada saat musim penghujan adalah angin puting beliung, longsor dan banjir.
Baca juga: https://www.clakclik.com/inspirasi/1427-la-nina-2020-sektor-pertanian-perlu-waspada
Baca juga: https://www.clakclik.com/73-cerita/848-saat-kendeng-muria-berkirim-banjir-di-pati
Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/835-pati-diterjang-banjir-dari-segala-penjuru
“Kami berharap masyarakat supaya siap sedia dalam mitigasi bencana. Seperti membersihkan saluran-saluran air, memperkuat tanggul-tanggul yang mulai rapuh, dan lain-lain,” kata Martinus kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Martinus kesiapan masyarakat sangat penting dalam menghadapi ancaman bencana mengingat kondisi sejumlah daerah aliran sunga (DAS) di wilayah Kabupaten Pati mengalami kerusakan.
“Untuk masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai saya himbau agar bersedia aktif memelihara daerah aliran sungai. Kami melihat ada kerusakan di daerah tangkapan air. Indikatornya, air sungai tampak keruh karena air mengalir disertai lumpur. Selain itu, penghijauannya juga kurang. Ketika air mengalir sedikit deras, beberapa tanggul ada yang jebol. Itu artinya daerah aliran sungai kurang terpelihara,” ungkap Martinus.
Martinus menambahkan bahwa pada musim penghujan tahun ini juga ada fenomena La Nina, yang berdampak curah hujan lebih tinggi dari musim hujan tahun sebelumnya.
“Dampak fenomena La Nina, intensitas curah hujan diprediksi akan lebih tinggi antara 20% hingga 40% dari musim hujan di tahun 2019 lalu,” pungkas Martinus. (c-hu)