05
Sun, May

Sekolah Masih Menjadi Tempat (yang) Tidak Aman Bagi Anak

Ilustrasi/dungadinunga

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 26 Nopember 2019—Berdasarkan study tahun 2019 yang digagas oleh Indonesia Joining Force (IJF) menemukan fakta hanya 16,8 persen siswa yang menyatakan mereka merasa aman di sekolah. Sisanya menyebutkan mereka tidak merasa aman bahkan merasa amat tidak aman. Toilet dan kantin merupakan area sekolah paling sering jadi lokasi kekerasan di sekolah.

Temuan IJF didukung oleh Data International Centre for Reseach of Women dan Yayasan Plan International Indonesia yang menemukan 84 persen anak-anak mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, emosi, dan seksual di sekolah.

Kenyataan itu yang kemudian mendasari enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada hak anak, yang tergabung dalam Indonesia Joining Force (IJF) to End Violence Against Children (EVAC), membuat pernyataan bersama bahwa sekolah harus jadi ruang yang aman bagi anak-anak, sehingga mendorong anak untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar.

Enam LSM itu terdiri dari, ChildFund International di Indonesia, Yayasan Plan International Indonesia, SOS Children’s Villages Indonesia, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Yayasan PKPA bersama Federasi Internasional Terre des Hommes, dan Wahana Visi Indonesia. (c-hu)