Pati, Clakclik.com—Namanya Faza al Machsin (13 tahun). Jika kita melihat fotonya, anak tersebut kelihatan sehat dan biasa saja. Namun siapa sangka oleh dokter, ia divonis menderita kelainan jantung bawaan. Anak dari pasangan Yusmanto (48 tahun) dan Muji Lestari (45 tahun) warga Desa Bulumanis Lor Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Pada awalnya, keluarga tidak mengetahui kalau Faza mengalami kelainan jantung bawaan. Keluarga hanya tahu bahwa waktu umur 3 tahun, ketika ia belajar berjalan, setiap 3 langkah sudah berhenti dan jongkok.
Saat usia taman kanak-kanak, karena ibunya tidak tega, ia selalu digendong dan diantar ibunya ke sekolah. Saat memasuki usia sekolah dasar (SD), seperti layaknya anak-anak seumurnya, ia berangkat menggunakan sepeda.
Sang Ibu merasa bahagia, mungkin keluhan kelelahan yang sering diderita anaknya sudah hilang. Namun, Sang Ibu penasaran dan kemudian menelusuri jalur Faza bersepeda.
“Saya menatapnya dengan bercucuran air mata. Saya melihat anak saya mendorong sepeda sambil jongkok. Bibir, kuku dan kulit bawah matanya terlihat biru,” Tutur Muji Lestari, Ibunda Faza, Rabu (30/10/2019).
Pada awalnya, orang tua Faza frustasi. Mereka tidak yakin bisa membuat anaknya menjadi normal melalui pengobatan karena terbayang bahwa penyakit anaknya pasti berbiaya mahal.
Melalui BPJS mereka terbantu. Bisa memeriksakan anaknya hingga sampai di RSUP. Karyadi, Semarang. Desember 2017, Faza dibawa ke RS. Karyadi Semarang.
Melalui program BPJS, Faza dijadwalkan akan menjalani operasi pada April 2019. Selama menunggu jadwal operasi, Faza harus control ke RSUP Kariadi setiap bulan.
Hingga suatu ketika, dokter RSUP Kariadi menyerah dan merujuk Faza ke RSCM Jakarta.
Juli 2019, Faza dibawa keluarganya ke RSCM Jakarta. Selama 5 hari menunggu keputusan RSCM, Faza beserta keluarganya bermalam di rumah singgah. Akhirnya RSCM memutuskan akan mengoperasi Faza. Jadwalnya November 2019.
Saat berita ini ditulis, Rabu (30/10/2019), posisi Faza sudah di rumah singgah di Jakarta. Keluarga mengaku membutuhkan dukungan pembiayaan dari para pihak.
“Biaya operasi memang ditanggung BPJS, namun biaya untuk tinggal di rumah singgah, transportasi kami ke Jakarta dan juga untuk memenuhi kebutuhan kami selama di Jakarta, belum lagi nanti biaya perawatan Faza pasca operasi. Kami sungguh butuh bantuan. Hasil kerja menjadi Tukang Batu ayah Faza tidak cukup untuk membiayai semua itu,” Terang Muji Lestari.
Untuk kepentingan donasi, para dermawan bisa menghubungi keluarga di nomor telepon/whatsapp : +62 858 4883-0500 (Bapak Musa) atau transfer ke rekening Ibunda Faza di BRI Cabang RSCM, No. Rekening 1254-01-001814-53-3 An. Muji Lestari. Penanggungjawab penggalangan dana adalah keluarga Faza dan tidak ada kaitan dengan Redaksi Clakclik.com. (c-hu)