29
Mon, Apr

Indonesia Masuk 20 Besar Jumlah Orang dengan HIV/AIDS Terbanyak Di Dunia, Baru 17 Persen Mendapat Pengobatan

Sejumlah relawan membuka posko konsultasi HIV/AIDS di Pati / Clakclik.com

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com—Organisasi PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) menyebutkan, jumlah orang dewasa berusia lebih dari 15 tahun dengan HIV/AIDS di Indonesia yang mendapatkan pengobatan hanya 17 persen. Jika jumlah seluruh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 640.000, artinya masih ada lebih dari 500.000 orang yang belum mendapatkan pengobatan.

“Penyebab utama minimnya cakupan pengobatan bagi ODHA karena kurangnya political will dari pemerintah. Layanan untuk memberlakukan test and treat juga belum menyeluruh. Penyebab laiannya adalah masih tingginya stigma dan diskriminasi pada ODHA,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC) Adhitya Wardhana kepada wartawan,Senin (14/10/2019).

Merujuk pada fakta buruknya cakupan pengobatan ARV sekarang, Adhitya meminta pemerintah segera mengaudit program penanggulangan AIDS secara menyeluruh.

Ari Subekti, pegiat Rumah Matahari di Pati membenarkan situasi tersebut. Meskipun layanan akses ARV saat ini sampai di Puskesmas, namun pelayanannya masih belum optimal. Stigma dan diskriminasi masih terus terjadi sehingga ODHA tidak nyaman mengakses ARV di Puskesmas.

Sabam Manalu, Kordinator Advokasi dan Hak Asasi Manusia IAC, menambahkan, rumitnya prosedur di pusat layanan kesehatan dalam memberikan obat antiretroviral (ARV) kepada ODHA turut membuat ODHA enggan berobat. Padahal seharusnya ketika seseorang diketahui terinfeksi HIV dapat langsung mendapatkan ARV.

“Faktanya, ODHA masih diminta untuk melakukan tes-tes penyerta lain sebelum bisa diberikan obat ARV. Tes-tes yang seharusnya bisa ditunda itu membuat pengobatan menjadi terlambat,” ucapnya.

Dalam lembar fakta yang diterbitkan UNAIDS pada 2017, cakupan ARV di Indonesia termasuk yang terendah di dunia. Cakupan di Indonesia hanya lebih baik dari Sudan (13 persen), Pakistan (8 persen), dan Madagaskar (7 persen). Padahal, Indonesia masuk 20 besar negara dengan jumlah orang dengan HIV terbanyak di dunia. (c-hu)