05
Wed, Feb

Legislator PKB Sorot Masuknya 72.000 Kontainer Tekstil Illegal di Indonesia

Illustrasi / Istimewa

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 1 Desember 2024--Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti banjirnya barang tekstil impor ilegal dari China yang masuk ke Indonesia.

Lihat juga: https://www.youtube.com/watch?v=dG6B0cZgfAw

Baca juga: https://www.clakclik.com/73-cerita/2335-jumlah-laki-laki-dan-perempuan-yang-kecanduan-judi-online-hampir-sama

Dia menyebutkan, jika pasar di Indonesia sudah dikuasai asing atau produk impor dari luar negeri, hal ini menunjukkan ada sistem yang salah.

“Bayangkan, 72.000 kontainer ilegal. Ini kan banyak sekali. Pantas industri tekstil kita babak belur,” katanya dalam siaran pers, Jumat (29/11/2024).

Cucun menilai ini menjadi salah satu penyebab hancurnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri dan meminta Pemerintah segera mengambil langkah tegas.

Oleh karenanya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mempertanyakan kehadiran pemerintah selama ini.

“Kenapa kita bisa sampai kecolongan seperti ini. Di mana missed dan celahnya. Kondisi ini kan mengancam kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Cucun juga mempertanyakan pengawasan Bea Cukai. Menurutnya, taring Bea Cukai tajam ke masyarakat sendiri, tetapi barang impor banjir masuk didiamkan saja.

Tak hanya Bea Cukai, Cucun juga menyoroti kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang seperti abai terhadap persoalan tersebut.

“Kemendag termasuk aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya juga seakan menutup mata. Ini harus menjadi tamparan keras buat pemerintah,” jelasnya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (dapil) dari Jawa Barat (Jabar) II itu mengingatkan akan ada banyak dampak turunan akibat banjirnya impor tekstil ilegal.

"Tak bisa dihindari juga, industri TPT yang melemah menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Industri tekstil kelas kecil, menengah sampai tekstil besar akan terpuruk,” terangnya. (c-hu)