Clakclik.com, 1 Desember 2024--Salah satu hal yang perlu dibenahi di sektor pertanian adalah penyaluran pupuk kepada para petani. Sudah saatnya digitalisasi teknologi diterapkan dalam distribusi pupuk tersebut. Selain itu, perlu adanya penyederhaan regulasi agar penyalurannya berjalan lancar.
Perkembangan teknologi dan digitalisasi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah membantu beragam aktivitas manusia, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi secara keseluruhan.
Tepat pada tanggal 27 Juni 2023, pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia secara resmi meluncurkan aplikasi i-Pubers sebagai sarana penebusan pupuk. Aplikasi tersebut merupakan integrasi dari platform T-Pubers milik Kementerian Pertanian dan aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia.
Langkah itu merupakan wujud komitmen dari pemerintah untuk memberi kemudahan bagi petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Harapannya, pupuk dapat disalurkan sesuai sasaran dengan memegang teguh prinsip “6T” yakni tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, tepat tempat, dan tepat waktu. Melalui aplikasi tersebut, dapat diketahui secara langsung alokasi pupuk per petani sesuai kebutuhan dan juga dapat diketahui secara rinci sisa kuota untuk masing-masing petani.
Pada tahap awal, pemerintah memilih beberapa provinsi sebagai pilot project pemanfaatan i-Pubers seperti di antaranya di Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan, Bali, dan Aceh. Kini, pemanfataannya meluas hingga ke seluruh pelosok negeri. Sekitar 27 tibu kios pupuk yang ada di Indonesia telah terdigitalisasi. (c-hu)