Clakclik.com, 9 Oktober 2022--Jurnalis perlu memperdalam informasi yang diperoleh dari siaran pers. Menelan mentah-mentah siaran pers atau rilis dari bagian hubungan masyarakat atau humas membuat banyak media menyajikan berita yang relatif sama.
Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya mengemukakan, banyak media daring sering menelan mentah-mentah siaran pers dari suatu lembaga. Alhasil, media tidak melakukan kegiatan jurnalistik secara semestinya dan tidak menggunakan sumber kredibel.
”Kerja jurnalistik bukan kerja humas, pastikan harus konfirmasi lagi,” kata Agung, Jumat (7/10/2022).
Agung mengatakan, jurnalis perlu memperdalam informasi yang diterima. Sejauh ini banyak media daring menyajikan berita relatif sama, baik isi maupun teras berita. Hal ini berbeda dengan media cetak yang tenggat waktunya lebih longgar sehingga masih bisa mengonfirmasi atau menulisnya agak berbeda dari rilis yang diberikan humas.
”Informasi bisa salah, bisa bohong, tetapi berita tidak boleh salah. Berita yang benar itu dalam prosesnya jelas. Dari proses mengolah sampai menyajikan, semua jelas sehingga hasilnya benar-benar akurat,” ujarnya.
Tidak jarang wartawan kerap memanfaatkan media sosial sebagai sumber berita. Padahal, menelan bulat-bulat informasi dari media sosial berisiko terhadap akurasi berita yang disajikan. Saat ini ada 401 kasus pengaduan yang diterima Dewan Pers. Sebanyak 286 kasus selesai ditangani dan 115 kasus dalam proses. Sekitar 99 persen pengaduan berasal dari media daring. (c-hu)