Clakclik.com, 31 Agustus 2021—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim hujan tahun 2021/2002 lebih maju dan lebih basah. Informasi ini penting untuk mitigasi dan pengurangan risiko bencana, serta adaptasi di berbagai sektor, terutama sektor pertanian.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dalam pertemuan daring Kamis (26/8/2021) menyebutkan, dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, 14,6 persen diprediksi mengawali musim hujan pada September 2021, meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.
Sebanyak 39,1 persen wilayah akan memasuki hujan pada Oktober 2021, meliputi Sumatra bagian selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali. Sementara itu, sebanyak 28,7 persen wilayah lainnya pada November 2021, meliputi sebagian Lampung, Jawa, Bali–Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
Sejumlah wilayah di Indonesia juga diprediksi akan mengalami intensitas hujan lebih tinggi dari biasanya salah satunya adalah di pulau Jawa.
Dalam pertemuan itu, Dwikorita mengingatkan, lebih awal dan lebih basahnya musim hujan kali ini berisiko meningkatkan risiko bencana banjir, banjir bandang, dan longsor.
Beragam bencana terkait cuaca ekstrem juga bisa datang lebih cepat. “Terutama di musim peralihan di bulan September berisiko terjadi angin kencang dan puting beliung,” kata Dwikorita. (c-hu)