Tambakromo, Clakclik.com—Sejumlah petani di Kecamatan Tambakromo resah dengan terjadinya kelangkaan pupuk di wilayah mereka. Mereka mengaku sudah hampir seminggu tiap hari menyambangi kios pengecer namun tidak ada pupuk.
Nur Selamet (42 tahun) Petani Desa Keben Kecamatan Tambakromo mengaku sudah satu minggu bolak-balik mendatangi kios pengecer pupuk, namun selalu kosong.
“Di pengecer Phonska dan SP36 langka. Bahkan kalau Phonska memang benar-benar tidak ada. Padahal sangat dibutuhkan petani. Minggu ini jika turun hujan, pupuk harus sudah ada. Jika tidak ada berarti kami terlambat memupuk,” Kata Nur Selamet, Rabu (20/11/2019).
Sejumlah petani sedang duduk-duduk di depan kios pengecer pupuk di Tambakromo, Rabu (20/11/2019) / Istimewa
Sukardi, pengecer pupuk yang melayani Desa Keben dan Larangan mengaku sudah hampir satu bulan tidak mendapatkan kiriman pupuk Ponska dari distributor.
“Kami selama sebulan ini hanya dapat kiriman 4 ton. Padahal kami mengampu 2 desa yakni Keben dan Larangan. Luas lahan pesanggem saja yang ditanami jagung dan butuh pupuk sekitar 183 hektar. Per hektar butuh 2 kwintak Phonska. Belum lagi yang untuk persawahan yang saat ini juga sudah mulai menanam padi,” Kata Sukardi, Kamis (21/11/2019).
Sejumlah petani sedang duduk-duduk di depan kios pengecer pupuk di Tambakromo, Rabu (20/11/2019) / Istimewa
Sukardi mengaku kebingungan karena setiap hari saat ini kiosnya banyak ditongkrongi petani. Mereka sengaja duduk-duduk dan nongkrong di depan kios sambil ngobrol menunggu kedatangan kiriman pupuk dari distributor.
Suparjan (52 tahun), petani pesanggem yang saat ini menanam jagung mengaku khawatir. Jika minggu ini pupuk tidak tersedia, pertumbuhan tanaman jagungnya tidak akan maksimal.
“Bisa kerdil dan tidak berbuah kalau telat pupuk. Kami berharap pupuk segera tersedia,” Kata Suparjan (c-hu)