22
Fri, Nov

Diguyur Hujan 1,5 Jam, Sukolilo Banjir Bandang

Banjir bandang menerjang jalan raya Pati-Purwodadi tepatnya di perempatan pasar Sukolilo, Sabtu (2/11/2019) / Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Memasuki awal musim penghujan, wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jateng Sabtu (2/11/2019) mulai diguyur hujan. Setelah beberapa bulan mengalami kemarau, hujan pertama yang terjadi pada sekitar pukul 15.30 WIB cukup deras hingga menyebabkan banjir bandang.

Banjir bandang terekam diwilayah sekitar perempatan pasar Sukolilo. Di Jalan raya Pati-Grobogan tepatnya diperempatan pasar Sukolilo terpantau aliran air cukup deras dengan ketinggian selutut orang dewasa lebih.

Akibat dari banjir tersebut, beberapa kios di pasar Sukolilo tergenang air. Beberapa kendaraan roda dua yang memaksa melintas juga mogok.

Warga membersihkan sampah di lokasi banjir bandang di sekitar pasar Sukolilo, Sabtu (2/11/2019) / Istimewa

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun menurut beberapa warga peristiwa ini dianggap sebagai peringatan bagi warga Sukolilo.

Hasan Basri (42 tahun) warga Desa Sukolilo mengatakan bahwa peristiwa banjir bandang di Sukolilo sejak lima tahun terakhir seperti sudah menjadi peristiwa rutin.

“Banjir bandang yang kecil kali ini merupakan peringatan bagi warga Sukolilo. Hujan baru sekali, waktunya juga sebentar. Paling sekitar 1,5 jam. Tapi sudah banjir bandang. Bagaimana nanti jika puncak musim hujan. Kami semua harus waspada. Lingkungan Sukolilo sudah rusak,” Kata Hasan Basri, Sabtu (2/11/2019).

Hal senada juga disampaikan Selamet Riyadi (40 tahun), ia mengaku khawatir dengan situasi kerusakan lingkungan saat ini dihubungkan dengan datangnya musim penghujan.

Warga melihat banjir bandang yang terjadi di jalan raya Pati-Purwodadi tepatnya di perempatan pasar Sukolilo, Sabtu (2/11/2019) / Istimewa

“Di wilayah hulu, perbatasan Sukolilo-Grobogan, gunungnya sudah hancur ditambang. Di wilayah Sukolilo sendiri juga begitu. Tambang tidak terkendali, hutannya gundul. Apalagi jika tidak banjir bandang akibatnya. Wong hutan sudah tak mampu menahan air hujan,” Keluh Selamet.

Kedua warga tersebut berharap tidak terjadi insiden akibat banjir bandang bagi warga Sukolilo. Mereka juga meminta agar warga senantiasa waspada dengan datangnya musim hujan. Selain itu, pemerintah diharapkan juga siap siaga. (c-hu)