Pati, Clakclik.com—Meskipun sebagian wilayah di Kabupaten Pati minggu ini sudah mulai ada yang diguyur hujan, namun Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mengkategorikan Kabupaten Pati berstatus awas kekeringan.
BMKG menyebut status itu sebagai Awas Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis; yakni untuk daerah yang sudah diatas dua bulan mengalami hari tanpa hujan dan masih diprediksi berpeluang tinggi mendapatkan curah hujan sangat rendah.
Selain Kabupaten Pati, wilayah lain di Jawa Tengah yang mengalami hal serupa adalah Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kudus, Magelang, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Semarang, Sukoharjo, Sragen, Temanggung dan Tegal.
Informasi tentang Awas Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis disampaikan pihak BMKG melalui laman twitter @infoBMKG, Rabu (16/10/2019).
Bencana Kekeringan Meluas
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, bencana kekeringan dan krisis air bersih dari tahun ke tahun sebarannya semakin meluas. Jika pada 2018 jumlah desa di Pati yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih hanya 88 desa di 10 kecamatan, tahun 2019 ini bertambah menjadi 105 desa yang menyebar di 12 kecamatan.
Situasi tersebut juga berdampak pada BPBD Pati kehabisan stok bantuan air bersih.
“Kami sudah menyediakan 100 tangki bantuan air bersih. Saat ini sudah habis. Dari BPBD Propinsi, Kabupaten Pati mendapat bantuan air bersih 200 tangki, juga sudah habis. BPBD Pati juga menyalurkan bantuan air yang dari bantuan perusahaan atau CSR. Total yang sudah kami salurkan ada sekitar 900 tangki air bersih,” Terang Hadi Santoso, Plt Kalakhar BPBD Pati beberapa waktu lalu. (c-hu)