Sukolilo, Clakclik.com—Setelah sejak tanggal 4 Juli 2022 menggelar pelatihan dan diakhiri praktik kegawatdaruratan dan mengoperasikan perahu karet di sungai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengukuhkan terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kawasan Hulu Kali Silugonggo, Senin (11/7/2022).
Dok. Clakclik.com
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya dalam sambutan yang sekaligus penutupan acara mewanti-wanti kepada semua relawan yang tergabung dalam FPRB agar tetap menjaga koordinasi dan kekompakan.
“FPRB harus berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam menjalankan kegiatan. Proses dan prosedur di desa tidak boleh terlewatkan meskipun FPRB ini forum Kawasan yang meliputi beberapa desa,” pinta Martinus.
Martinus juga menegaskan bahwa urusan kebencanaan adalah urusan Bersama. “Tidak hanya pemerintah, tidak hanya relawan, tapi semua pihak punya kuwajiban untuk saling dukung dalam penanggulangan bencana,” tambah Martinus.
Sementara itu Koordinator FPRB Kawasan Hulu Kali Silugonggo Agus Sukrisno meminta agar semua pengurus dan anggota forum untuk aktif. “Semua relawan mohon diusahakaan aktif. Kerja kemanusiaan ini harus dijalankan secara bersama-sama, gotong royong, dan bahu-membahu,” pinta Agus dalam sambutannya dihadapan anggota forum, kepala desa, pihak kecamatan Sukolilo dan kayen, dan BPBD Pati.
Dok. Clakclik.com
Seperti diberitakan sebelumnya, peserta pelatihan Masyarakat Tangguh Bencana (Mastana) Kawasan Hulu Kali Silugonggo ini melibatkan relawwan dari 5 desa dan 2 kecamatan, yakni Desa Wotan, Baturejo, Kasiyan, dan Gadudero Kecamatan Sukolilo dan Desa Srikaton Kecamatan Kayen.
Acara penutupan pelatihan Mastana dan pembentukan FPRB Kawasan Hulu Kali Silugonggo itu dihadiri oleh perwakilan dari Kecamatan Kayen dan Sukolilo, Kepala Desa Kasiyan, Kepala Desa Gadudero, dan Kepala Desa Srikaton.(c-hu)