26
Fri, Apr

BPBD Pati Kembali Bentuk Mastana Berbasis Kawasan

Dok. Clakclik.com

Instansi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Setelah di tahun 2021 berhasil mengembangkan Masyarakat Tangguh Bencana (Mastana) berbasis kawasan di Kecamatan Dukuhseti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah Kembali menginisiasi pembentukan Mastana di Kawasan hulu Kali Silugonggo. Acara dilaksanakan di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo selama 6 hari dimulai pada Senin, 4 Juli 2022.

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/33-instansi/1825-siaga-bajir-bpbd-pati-kembangkan-mastana-di-kecamatan-dukuhseti

Kalakhar BPBD Pati Martinus Budi Prasetya memberikan arahan kepada peserta pembentukan Mastana Kawasan Hulu Kali Silugonggo di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kab. Pati, Jateng, Senin (4/7/2022) / Clakclik.com

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya membuka acara dengan menayangkan video pendek kejadian banjir bandang di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso yang terjadi pada Senin (27/6/2022) yang lalu.

Martinus Budi menjelaskan bahwa bencana sering tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, salah satu Langkah penting yang harus dilakukan adalah menguatkan pakasitas masyarakat yang tinggal di wilayah yang sering terjadi bencana.

Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Pati Sukarno didampingi fasilitator dari READY Indonesia, menjelaskan tujuan pembentukan Mastana kepada peserta pembentukan Mastana Kawasan Hulu Kali Silugonggo di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kab. Pati, Jateng, Senin (4/7/2022) / Clakclik.com

Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Pati Sukarno menjelaskan bahwa Mastana Kawasan Hulu Kali Silugonggo ini melibatkan 5 desa yang memang berada dalam satu Kawasan; yakni Desa Kasiyan, Gadudero, Wotan, dan Baturejo Kecamatan Sukolilo dan Desa Srikaton Kecamatan Kayen.

“Lima desa ini berada dalam satu kawasan. Saat terjadi bencana banjir mereka saling terkait. Tidak adanya koordinasi antar desa di dalam satu kawasan yang mengalami bencana akan berdampak buruk bagi warga, termasuk BPBD dan pihak lain yang hendak membantu akan mengalami kesulitan. Apalagi, dalam kasus 5 desa ini biasanya ada sejumlah desa yang terisolir,” terang Sukarno.

Sukarno menambahkan bahwa BPBD berharap besar pembentukan Mastana Kawasan Hulu Kali Silugonggo yang diawali dengan rangkaian loka karya pengurangan risiko bencana, mampu menjadi solusi penanganan bencana banjir di kawasan itu. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.