Pati, Clakclik.com—Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerbang Tani Kabupaten Pati meminta pemerintah amankan harga-harga komoditas pertanian. Hal ini mendesak dilakukan agar petani sebagai produsen pangan utama tidak terpuruk.
Dari data yang dikumpulkan Gerbang Tani di lapangan, ditemukan bahwa sejumlah komoditas pertanian yang harganya bagus di pasaran namun di petani dibeli dengan harga murah oleh para tengkulak. Salah satu contohnya adalah harga empon-empon Kencur. di tingkat petani, harga saat ini hanya berkisar antara Rp 8500 – 9.000, sedangkan harga yang dipublikasikan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng (12/11/2021) harganya Rp 19.500.
Temuan ini mengemuka dalam rapat koordinasi Gerbang Tani di Kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pati, Jum’at (19/11/2021).
Bendahara Gerbang Tani Pati Mahfud mengatakan bahwa yang dibutuhkan petani paling utama saat ini adalah dukungan pemerintah terkait pengendalian harga.
“Kami kurang tahu ini tugasnya siapa. Apakah dinas pertanian atau dinas perdagangan. Namun akan sangat baik jika pemerintah membangun sistem pengendalian harga produk pertanian. Karena hal itu persoalan mendasar yang dialami petani,” kata Mahfud.
Selain membicarakan soal disparitas harga produk pertanian, Gerbang Tani juga membahas tentang semakin mahalnya harga pupuk dan pestisida.
“Biaya produksi pertanian tiap tahun terus meningkat, sementara harga jual selalu anjlok saat musim panen. Jika situasi ini tidak dikendalikan, petani bisa frustasi dan berhenti berproduksi.dunia pertanian akan ditinggalkan karena tidak menguntungkan,” tambah Mahfud.
Merespon temuan itu, Ketua DPC Gerbang Tani Pati Sutrisno akan segera menindaklanjuti dengan mendiskusikan situasi itu bersama dengan sejumlah legislatif PKB. “Akan segera kami bicarakan dengan kawan-kawan PKB yang ada di legislatif, karena mereka yang bertugas mewakili warga termasuk para petani dan memiliki kewenangan untuk menyusun kebijakan. Kepentingan petani harus menjadi perioritas utama,” kata Sutrisno. (c-hu)