Clakclik.com, 26 Maret 2020—Saat ini, kita di Indonesia seperti sedang dilanda perang. Musuhnya tidak kelihatan dan tahu-tahu korban berjatuhan. Pada kondisi ini, semua kekuatan harus dikerahkan, tidak dapat lagi menunggu yang lain bergerak. Semua alat perlawanan pun mesti digunakan untuk menghadapi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus penyebab pandemi Covid-19 ini bagai musuh dalam selimut, peribahasa yang mengandaikan musuh tidak terlihat.
Di tengah rasa cemas sebagian warga, perlawanan-perlawanan kecil itu sedang berlangsung dari desa-desa; pemerintah desa, organisasi kepemudaan di desa, dan aneka kelompok inisiatif lainnya di desa.
Baca juga: https://www.clakclik.com/inspirasi/967-memahami-penyemprotan-disinfektan
Dengan dana swadaya, warga melawan virus. Mereka saweran disinfektan, lalu menyemprotkan disinfektan ke rumah-rumah warga, menyediakan sabun cair tangan, serta membatasi pergerakan ke luar rumah. Tidak ketinggalan, mereka juga memantau warga pendatang maupun warga yang baru pulang dari merantau baik dari kota maupun dari luar negeri.
Semua itu dilakukan semata-mata karena saat ini bukan situasi yang biasa saja. Warga sadar, kini sedang menghadapi pandemi. Orang Jawa dahulu menyebutnya: Musim Pagebluk.
Clakclik.com melalui pantauan lapangan dan media sosial, merekam aksi masyarakat dan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dalam melawan Codiv-19: gerakan melawan Codiv-19 dari desa. (catatan: foto-foto dan flayer dalam berita ini merupakan foto yang sudah tersebar di WAG, FB dan kiriman dari warga ke Clakclik.com)
Kades pelemgede, dr. Hadi Mustamar memimpin langsung penyemprotan disinfektan di desa / Istimewa
Di Desa Pelemgede, aksi mencegah penyebaran Codiv-19 langsung dipimpin kepala desa yang juga seorang dokter. Tim Siaga Codiv-19 Desa bergerak melakukan aksi; mulai dari kampanye waspada Codiv-19, monitoring pergerakan warga dan mendata para perantau yang pulang, memeriksa dan memberi suplemen gratis di desa, hingga penyemprotan disinfektan.
Anggota Ansor-Banser Ranting Desa Tanjungsekar menuju sasaran penyemperotan disinfektan / Istimewa
Di Desa Tanjungsekar, anak-anak muda yang tergabung dalam Ranting Ansor dan Karang Taruna Desa bergerak melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di masjid dan fasilitas umum.
Tim Siaga Corona Desa Sokopuluhan sedang berkoordinasi / Istimewa
Di Desa Sokopuluhan, anak-anak muda desa membentuk Tim Siaga Corona secara mandiri (tidak melalui pemerintah desa) menggalang donasi, membuat flayer kampanye, menggerakkan warga untuk saweran bahan disinfektan, memantau pergerakan warga demi cegah Codiv-19 masuk desa.
Beberapa desa lain juga sudah bersiap menyusul untuk melakukan gerakan yang sama: melawan Codiv-19 dari desa.
Sebelumnya, pihak Puskesmas Pucakwangi juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di area Puskesmas dan beberapa fasilitas umum tingkat kecamatan lainnya. Koordinasi tingkat musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) yang melibatkan perwakilan pemerintah desa juga beberapa kali dilakukan dalam usaha tanggap Codiv-19.
Tidak ketinggalan MWC NU Kecamatan Pucakwangi juga membuat edaran khusus merespon wabah Codiv-19 ini. (c-hu)