Sukolilo, Clakclik.com—Nasib kurang beruntung dialami seorang nenek bernama Sulipah (85 tahun) di RT: 08, RW: 06 Dukuh Lebak Wetan, Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Karena persoalan ekonomi, ia terpaksa tinggal di gubuk bambu reot berukuran 1,5 X 2 meter yang menempel di rumah keponakannya.
Sudah hampir 10 tahun, Nenek Sulipah hidup seorang diri di gubuk yang jauh dari layak itu dalam keadaan matanya buta.
Saat Clakclik.com berkunjung ke tempat tinggal Nenek Sulipah, Minggu, 20 Oktober 2019, kondisinya sangat memperihatinkan. Selain tempat tinggalnya yang tidak layak, nenek itu sedang menderita sakit perut.
Di gubuk berukuran 1,5 X 2 meter itu hanya ada satu unit dipan yang digunakan untuk menaruh aneka barang; mulai dari bantal hingga makanan.
Di dalam gubuk itulah, Nenek Sulipah sehari-hari beraktivitas. Dari mulai makan, minum, tidur, semua dilakukan diatas dipan tersebut.
Nenek Sulipah sedang berada didepan gubugnya di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Minggu (20/10/2019) / Clakclik.com
Nenek Sulipah mengaku bahwa selama ini ia mendapatkan makanan dari keluarga dan tetangga yang peduli.
“Saya sudah tidak bisa masak. Mata saya sudah tidak bisa melihat. Di gubug saya tidak ada barang yang bisa di masak. Saya makan ya dari kiriman keponakan dan tetangga. Saya tidak punya anak,” Tutur Sulipah.
Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah
Para tetangga dan keluarga yang membantu memenuhi kebutuhan harian Nenek Sulipah pernah mengusulkan kepada pemerintah agar nenek itu mendapatkan bantuan sosial.
Pihak pemerintah meminta agar Nenek Sulipah memiliki data kependudukan sehingga pengajuan bantuan bisa diproses.
Nenek Sulipah dibantu relawan dan keluarga sempat mengurus data administrasi kependudukannya di kecamatan. Walhasil akhirnya ia berhasil punya KTP dan KK.
Nenek Sulipah sedang beraktivitas di depan Rumahnya, Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Minggu (20/10/2019) / Clakclik.com
Keluarga serta para relawan berharap dengan memiliki KTP dan KK, program pemerintah bisa menjangkau Nenek Sulipah. Namun hingga kini, harapan itu tak pernah terwujud.
Program-program bantuan sosial seperti PKH (program keluarga harapan), BPNT (bantuan pangan non tunai), tak pernah menghampiri Nenek Sulipah hingga sekarang. Padahal para tetangga yang berkecukupan justru mendapatkannya. (c-hu)