Clakclik.com, 6 Januari 2025--Bahan-bahan makanan yang disiapkan untuk program makan bergizi gratis berasal dari komoditas lokal. Para pelaku usaha, termasuk badan usaha milik desa (BUMDes) dilibatkan untuk mendukung program itu.
Baca juga: https://www.clakclik.com/73-cerita/2354-sasaran-penerima-makan-bergizi-gratis
Ada 1.923 koperasi yang siap berkontribusi untuk pelaksanaan program, di antarnya koperasi yang bergerak di bidang usaha, seperti telur, sayur, beras, ikan, dan susu. Untuk kebutuhan susu, diupayakan agar dipenuhi dari produksi di tiap-tiap daerah. Salah satu provinsi yang kemungkinan dapat memenuhi kebutuhan susu di daerahnya ialah Jawa Timur.
BUMDes juga turut dilibatkan untuk menyuplai kebutuhan program makan bergizi gratis. Mereka dapat berkontribusi menyalurkan sejumlah hasil bumi, seperti jagung, ikan, dan buah sesuai keunggulan tiap-tiap desa.
Terkait dengan skema pengolahan, ada tiga skema pengolahan makan bergizi gratis yang disiapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Pertama, BGN menyiapkan dapurnya sendiri. Kedua, BGN bekerja sama dengan lembaga negara lain, misalnya dengan kodim, polres, dan pemerintah daerah, termasuk badan usaha milik negara (BUMN). Ketiga, BGN bekerja sama dengan swasta.
Di dapur yang dikelola BGN, kementerian/lembaga, dan swasta tersebut akan ada tiga aparatur sipil negara (ASN) yang ditempatkan di sana. ASN ini berasal dari sarjana penggerak pembangunan. Satu menjadi kepala dapur, satu ahli gizi, dan satu lagi merupakan akuntan dan auditor yang memegang uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Belanja dapur menggunakan konsep actual cost, tanpa memungut margin. Biaya Rp 10.000 per porsi merupakan biaya barang baku actual cost dan merupakan harga rata-rata. (C-hu)