22
Wed, Jan

Petani Padi di Pati Pasang Jaring Halau Burung Pipit; Biaya Produksi Bertambah

Foto: Clakclik.com

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 6 Nopember 2024 — Petani padi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah merasa mendapatkan tantangan bertubi-tubi. Selain kekeringan, banjir, pupuk langka, dan semakin mahalnya tenaga pertanian, serta hama, sudah beberapa tahun terjadi, kini burung pipit menjelma menjadi hama padi.

Berdasarkan pemantauan Clakclik.com di lapangan, untuk menghalau burung pipit itu, petani rata-rata menggunakan dua cara; yakni dengan cara memasang jaring dan dihalau secara tradisional dengan cara diusir menggunakan bunyi-bunyian, teriakan, dan weden sawah.

Sudiyono, petani pengurus Kelompok Tani Jaya Desa Tondomulyo mengatakan bahwa setidaknya untuk lahan satu bahu (5 kotak-red) petani di desanya harus mengeluarkan uang sekitar Rp.3,5 juta hingga Rp.4 juta. "Selain biaya tambahan, mereka juga harus jaga padi minimal dua kali sehari pagi dan sore. karena meskipun sudah dipasang jaring, burungnya masih bisa masuk dan makan padi," kata Sudiyono beberapa waktu lalu.

Petani lain dari Desa Jambean Kidul, Margorejo Kamelan mengaku di wilayahnya untuk kebutuhan jaring dan pemasangannya mendapatkan harga lebih murah. "Tidak sampai Rp.3 juta. Rata-rata sekitar Rp.2,7 juta komplit sudah terpasang. Tapi tetap saja memberatkan petani," terang Kamelan.

Para petani itu terkesan sudah pasrah dengan menjelmanya burung pipit yang dulu menjadi sahabat petani kini berubah menjadi hama. Mereka tidak tahu apa sesungguhnya penyebabnya. "Tiba-tiba tanaman padi diserang ribuan burung pipit. Padahal dulu cuma satu dua saja. Ya makan padi juga, tapi kan kalau yang datang hanya satu dua tidak menghabiskan padi. Kalau sekarang, kalau tidak dihalau ya habis beneran padi kami, wong kalau datang itu jumlahnya ribuan," tambah Sugiyono petani usia lebih dari 60 tahun asal Desa Karangrowo, Jakenan.

Burung pipit biasanya mulai menyerang tanaman padi yang usianya sekitar 70-80 hari, atau ketika bulir-bulir padi telah terisi. (c-hu)