20
Mon, May

WHO Revisi Panduan Penggunaan Masker

Ilustrasi / Clakclik.com

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 11 Juni 2020—Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merevisi panduan penggunaan masker sebagai salah satu cara mencegah penularan Covid-19.

Dilansir Kompas.id, Sabtu (6/6/2020), panduan terbaru itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers virtual dari Geneva, Swiss (6/6/2020). Tedros mengatakan, terdapat tiga hal baru dalam panduan penggunaan masker.

Pertama, di wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang luas, semua tenaga kesehatan, baik yang merawat pasien Covid-19 maupun tidak, harus menggunakan masker medis. Bahkan, tenaga medis di fasilitas kesehatan yang tidak merawat pasien Covid-19 sekalipun harus menggunakan masker medis.

Kedua, di daerah dengan transmisi lokal, penduduk berusia 60 tahun ke atas atau penduduk yang memiliki masalah kesehatan harus memakai masker medis jika pembatasan jarak fisik tidak dilakukan.

Ketiga, WHO merekomendasikan masyarakat umum yang tinggal di wilayah dengan penularan lokal yang luas untuk menggunakan masker kain jika pembatasan jarak fisik tidak dilakukan, seperti saat berada di sarana transportasi atau toko.

Ketentuan baru itu berbeda dari panduan WHO sebelumnya yang menyatakan bahwa hanya tenaga medis, orang positif Covid-19, dan tenaga perawatnya yang direkomendasikan menggunakan masker karena keterbatasan pasokan.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 WHO Maria van Kerkhove menyebutkan, revisi panduan ini dibuat berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh WHO.

Pakar pengendalian infeksi WHO, April Baller, menyebutkan, alasan WHO memperluas rekomendasi penggunaan masker untuk masyarakat umum adalah semakin banyaknya bukti yang menunjukkan Covid-19 bisa menyebar dari orang sebelum mereka mengalami gejala.

Sebelumnya, WHO menyatakan, penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala bukan merupakan penyebab utama menyebar luasnya Covid-19.

”Fungsi masker adalah mencegah pemakainya yang barangkali positif Covid-19 dari menyebarkan penyakit itu kepada orang lain,” ujar Baller.

Baller menambahkan, masker yang direkomendasikan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah masker kain yang bisa dibuat sendiri di rumah. Masker kain ini sebaiknya memiliki tiga lapis. Masker jenis ini bisa dibuat dari berbagai kombinasi jenis kain.

Tedros juga mengingatkan, penggunaan masker hanya salah satu dari strategi komprehensif mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker saja tidak akan melindungi pemakainya dari Covid-19. Penggunaan masker akan efektif jika dikombinasikan dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti pembatasan jarak fisik dan sering mencuci tangan.

Bahkan, pemakaian masker bisa menimbulkan perlindungan semu apabila pemakainya sering menyentuh maskernya tanpa cuci tangan, sering melepas-memasang maskernya, memakai atau melepas masker dengan cara yang keliru, serta memakai masker tanpa menjaga jarak fisik dan sering cuci tangan. (c-hu)