21
Thu, Nov

20 Ribu Ton Beras Bulog Akan Dibuang Karena Melampaui Batas Waktu Simpan

Ilustrasi / Repelita.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 7 Desember 2019—Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan membuang stok beras yang mutunya berkurang sebanyak 20 ribu ton beras. Jika di-rupiah-kan, beras tersebut seharga kurang lebih Rp. 160 miliar.

Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/545-perum-bulog-luncurkan-beras-bervitamin

Beras yang dibuang merupakan 1% dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang menumpuk di gudang Bulog. Cadangan beras tersebut berasal dari impor 2018 sekitar 900 ribu ton dan sisanya dari stok dalam negeri.

Dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 38 Tahun 2018, CBP dapat dibuang jika melampaui batas waktu simpan minimum empat bulan atau mengalami penurunan mutu. Bulog pun menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM dan rekomendasi menteri pertanian soal layak dan tidaknya beras tersebut untuk dikonsumsi.

Dari stok beras yang berada di gudang Bulog saat ini sebanyak 2,3 juta ton, sekitar 100 ribu ton tersimpan lebih dari empat bulan. Bahkan, beras yang akan dimusnahkan sebanyak 20 ribu ton beras memiliki usia simpan di atas 1 tahun.

Di Laman katadata.co.id, Jum’at (6/12/2019) dituliskan bahwa Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas sudah mengeluhkan gudang yang penuh dengan stok beras. Dia menuding kebijakan impor sebagai penyebab tumpukan stok beras. (c-hu)