29
Mon, Apr

Menyikapi Hasil Renovasi Alun-alun Berbiaya 8,8 Milyar, Warganet Pati Terbelah

wajah alun-alun Pati, Kamis (28/11/2019) / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Setelah beberapa bulan direnovasi dan dipagar seng, alun-alun Pati hari ini, Sabtu (30/11/2019) resmi dibuka untuk umum.

Pantuan Clakclik.com, sesungguhnya alun-alun Pati sudah mulai dibuka sejak Kamis (28/11/2019) siang. Namun secara resmi baru dibuka hari ini bersamaan dengan acara pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) minum kopi organic 15 ribu orang di alun-alun yang akan dipimpin langsung oleh Bupati Pati; Haryanto.

Pembukaan alun-alun untuk masyarakat umum ini sekaligus menghentikan teka-teki tentang wajah alun-alun Pati pasca renovasi yang selama ini hanya bisa diintip oleh kamera drone dan beberapa jepretan pagawai Pemda serta awak media.

Warganet Terbelah

Puja puji dari warganet mengalir deras di media sosial atas selesainya proyek renovasi alun-alun tersebut sehingga bisa diakses oleh warga terutama untuk kepentingan swa foto (selfie). Unggahan tentang wajah alun-alun baru membanjiri media social warga Pati.

Sebagian warganet merasa bangga kabupatennya memiliki alun-alun yang bagus. Namun sebagian yang lain mempertanyakan apa sesungguhnya tujuan pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati melakukan renovasi alun-alun dengan biaya yang bagi masyarakat dianggap ‘super mahal’ tersebut.

Saat Clakclik.com melakukan survey virtual sederhana melalui media social, dengan pertanyaan apa yang istimewa dari direnovasinya alun-alun dengan biaya 8,8 milyar tersebut, jawaban warganet terbelah.

Sebagian merasa renovasi tersebut baik agar warga memiliki lokasi rekreasi. Namun sebagian yang lain mengatakan bahwa letak keistimewaan renovasi alun-alun dengan biaya begitu besar itu adalah biayanya. Beberapa netizen berkomentar bahwa yang istimewa ya ‘miliarnya’ itu, karena saat mereka melihat langsung hasil renovasi itu mereka merasa tidak ada yang istimewa.

“Ya bagus karena masih baru. Tapi manfaatnya untuk rakyat Pati apa?” Komen salah satu warganet.

Hiasan bunga dari alumunium yang ditengarai salah satu daunnya hilang. Padahal belum diresmikan/Istimewa

Pada Jum’at (29/11/2019) sekitar jam 14.00 WIB, Clakclik.com bahkan dikirim foto oleh salah satu warganet. Foto yang berisi salah satu hiasan alun-alun yang berupa bunga besar berbahan aluminium itu diberi caption: ‘belum diresmikan saja sudah ada yang hilang. Apalagi nanti. Dengan dipasang panah biru menunjuk ke lokasi yang katanya dahan bunga aluminium tadi hilang satu biji.

Salah seorang seniman Pati yang enggan ditulis namanya berkomentar agak sinis. Ia mengatakan bahwa daripada renovasi alun-alun 8,8 milyar disertai dengan acara pemecahan rekor MURI, menurutnya lebih baik dananya digunakan untuk membangun museum.

“ Kudus sudah ada museum, Rembang juga. Pati kelasnya masih bikin-bikin gapura, membesarkan tugu dan renovasi alun-alun,” Sindirnya.

Pengacara Senior DR. Nimerodin Gulo, SH, MH juga turut angkat bicara. Dalam komentarnya di media social, Gulo usul supaya warga menggalang dana guna membayar auditor independent untuk diminta menilai wajar atau tidak dana 8,8 milyar itu menghasilkan bangunan seperti yang ada saat ini. (c-hu)