Pati, Clakclik.com—Sebagian wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah saat ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Air bersih menjadi barang langka. Untuk mendapatkan air bersih, sebagian warga harus membeli. Kenyataan ini diantaranya dialami oleh warga Desa Gebang, Kecamatan Gabus, Pati.
“Sudah lebih dari dua bulan kami harus menambah pengeluaran keluarga untuk membeli air bersih. Satu galon ukuran 19 liter harganya 2000 rupiah. Padahal untuk satu keluarga dalam sehari butuh 4-5 galon,” Ujar Pranoto, Kaur Umum Desa Gebang di sela-sela memantau warga yang sedang antri bantuan air bersih (15/9/2019).
Menurut Pratono, setiap tahun desanya selalu mengalami kekeringan. Untuk pemenuhan air bersih di musim kemarau, warga Desa Gebang membeli dari tetangga yang memiliki usaha depo air.
Selain membeli, warga juga mendapatkan air bersih dari bantuan pemerintah, swasta maupun masyarakat umum yang peduli. Pemerintah desa biasanya mengusahakan dengan meminta bantuan para pihak.
Di setiap musim kemarau, sebagian wilayah Kabupaten Pati; terutama wilayah Pati bagian selatan mengalami krisis air bersih. Diantaranya adalah wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Jaken, Jakenan, Tambakromo dan Pucakwangi. Padahal beberapa wilayah tersebut saat musim penghujan sering mengalami genangan banjir yang lama.
Hingga saat ini belum ada usaha alternatif penanggulangan krisis air bersih di musim kemarau di Kabupaten Pati selain droping air atau bantuan air. Di Magelang dan beberapa tempat di Jawa Tengah, sudah ada usaha pemenuhan air bersih dan antisipasi krisis air bersih saat musim kemarau dengan metode memanen air hujan. (c-rif/hu)