16
Tue, Apr

Tanggul Baru Bendung Bladu Jebol Lagi, 8 Hektar Padi di Jambean Kidul Terancam Gagal Panen

Dok. P3A Bantu Kencono

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Margorejo, Clakclik.com—Bangunan baru tanggul yang dibangun satu paket dengan proyek Bendung Bladu di Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembali jebol. Akibatnya, sekitar 8 hektar tanaman padi siap panen rusak dan terancam gagal panen.

Baca juga: https://www.clakclik.com/72-peristiwa/1894-tanggul-darurat-jebol-lagi-p3a-banyu-kencono-protes

Terpantau dilapangan pada Kamis (10/3/2022) selain tanggul yang jebol, sejumlah sak berisi tanah yang digunakan untuk memperbaiki tanggul yang jebol sebelumnya juga berserakan merusak tanaman padi.

Penampakan tanggul yang jebol sekitar Bendung Bladu, Kamis (10/3/2022) / Dok. P3A Banyu Kencono

Ketua P3A Banyu Kencono Jambean Kidul Kamelan saat dihubungi Clakclik.com menjelaskan bahwa tanggul yang dibuat satu paket dengan proyek Bendung Bladu itu sudah beberapa kali jebol dan merusak tanaman padi.

“Kali ini sekitar 8 hektar padi siap panen rusak karena tanggul jebol lagi. Kami menilai jebolnya tanggul ini tidak hanya disebabkan karena derasnya aliran air, namun juga terkait konstruksi tanggul yang rapuh,” kata Kamelan.

Kamelan menambahkan bahwa sebagai ketua P3A, pihaknya kebingungan merespon pengaduan petani anggotanya. Hal itu disebabkan karena selain harus melaporkan kerusakan tanggul, pihaknya juga mendapat keluhan dari petani terkait ancaman gagal panen akibat tanaman padi diterjang banjir karena tanggul jebol.

“Kalau cuma melaporkan jebolnya tanggul dan meminta agar tanggul diperbaiki kan cukup mudah. Tinggal kami menyampaikan ke instansi terkait. Namun soal kerugian petani akibat gagal panen karena padinya diterjang banjir yang disebabkan tanggul jebol, kami masih kebingungan,” tambah Kamelan.

Penampakan tanggul yang jebol sekitar Bendung Bladu, Kamis (10/3/2022) / Dok. P3A Banyu Kencono

Kerugian petani akibat tanggul jebol dan merusak tanaman padi siap panen itu diperkirakan sekitar Rp. 200 juta lebih. (c-hu)