29
Mon, Apr

2,9 Juta Lebih Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara

Ilustrasi/Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 5 September 2021—Sebanyak 2,9 juta lebih penduduk Indonesia masih buta aksara. Penanganan buta aksara idealnya dilakukan secara tatap muka, tetapi saat ini upaya tersebut masih terkendala pandemi Covid-19.

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk buta aksara di Indonesia pada 2020 sebanyak 2,96 juta orang atau 1,71 persen dari total jumlah penduduk. Persentase ini sedikit menurun dibandingkan 2019 yang angkanya 1,78 persen atau 3,08 juta orang.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jumeri mengatakan, pandemi menghambat penanganan buta aksara. Edukasi jarak jauh dengan koneksi internet tidak efektif. Pengajaran bagi penduduk buta aksara tahap awal—yang belum dapat membaca, menulis, dan berhitung (calistung)— baru efektif jika dilakukan secara tatap muka.

”Kami akan kolaborasi lebih kuat dengan Kementerian Desa (Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi). Jika satuan (pendidikan) formal di sana memadai, akan kami dorong untuk menggerakkan (literasi). Kami juga akan bekerja sama untuk menggerakkan kelompok masyarakat,” kata Jumeri pada konferensi pers daring menjelang Hari Aksara Internasional (HAI), Sabtu (4/9/2021). HAI diperingati setiap 8 September. (c-hu)