25
Thu, Apr

Ada Seruan Aksi Virtual Stop Bau Busuk Pantura Pati-Juwana di Medsos

Ilustrasi / Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Sebuah kelompok berlabel GeTab (Gerakan Tolak Bau) menyeru kepada masyarakat korban bau busuk yang bersumber dari tepi Jalan Raya Pati-Juwana untuk melakukan aksi virtual di media sosial (medsos). Di akun Facebook-nya, GeTap memposting seruan itu sejak Senin (29/6/2020) malam.

Maklumat atau seruan yang diposting GeTab, Senin (29/6/2020) malam / Clakclik.com

Seruan aksi itu berupa menulis keluhan tentang bau busuk yang tercium di lingkungan siapa saja yang bersumber dari tepi Jalan Pantura Pati-Juwana itu. Setelah ditulis, GeTab meminta agar warga bersedia memposting tulisan itu di media sosial. Jika tidak memiliki medsos, disarankan untuk dititipkan ke sanak family atau keluarga yang memiliki medsos.

“Kami mengajak semua yang menjadi korban bau busuk ini melakukan aksi menulis lalu diposting di medsos. Termasuk warga yang pernah atau sering melintas di Pantura Pati-Juwana yang mencium dan terganggu dengan bau tersebut,” tulis GeTab dalam maklumat yang diposting di akun Facebook, Selasa (30/6/2020).

Salah satu postingan warganet merespon seruan GeTab di medos / Clakclik.com

Menurut GeTab, tulisan-tulisan yang diposting warga, selanjutnya akan diteruskan pihaknya ke akun media sosial milik Bupati Pati Haryanto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hingga kementrial Lingkungan Hidup dan Presiden RI Joko Widodo.

Untuk Langkah awal, GeTab merencakanak aksi ini dilakukan selama satu bulan penuh.  “Setiap hari, jika ada warga yang posting tulisan, akan kami teruskan ke akun medsos para pejabat. Semoga aksi ini menjadi alternatif gerakan sosial di era new normal,” tulis GeTab.

Salah satu postingan warganet merespon seruan GeTab di medos / Clakclik.com

Aksi ini dipilih lantaran sudah hampir 5 tahun berjalan dan sudah berkali-kali dilakukan protes oleh sejumlah pihak, namun pihak terkait tidak melakukan penanganan maksimal.

Sejak diposting pada Senin (29/6/2020) malam, sejumlah warganet telah merespon. Ada yang hanya berkomentar dan ada juga yang langsung posting foto tulisan. (c-hu)