18
Sat, May

Bupati Haryanto Gerah Banyak Kritik di Medos Soal Penggunaan Dana Covid-19

Ilustrasi / Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Bupati Pati Haryanto yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati gerah terkait dengan banyaknya komentar miring netizen terkait dengan pengelolaan dana penanggulangan Covid-19.

Merespon komentar miring netizen itu, pada Kamis (28/5/2020) didampingi Sekretaris Daerah Suharyono bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Bupati Haryanto angkat bicara,

"Di medsos itu seolah-olah kita tidak ada keterbukaan. Memang karena belum digunakan secara keseluruhan, jadi kita kan masih di jalan. Dan kesemuanya tidak usah kawatir, saya tidak ada niatan mendapat keuntungan dalam dampak pandemi corona ini nanti boleh dicatat besar-besar itu. Dan saya ke sana ke mari menggunakan uang saya pribadi. Di masa susah kok mencari untung. Saya juga pesan Sekda dan staf saya 'jangan'  kalau niatan saya cari untung untuk apa saya memprakarsai Korpri ini ada iuran hingga terkumpul Rp1,2 milyar untuk penanganan covid,”  kata Bupati Haryanto seperti dilansir pasfmpati.com, Kamis (28/5/2020).

Bupati Pati juga meluruskan soal besaran anggaran untuk penanganan covid-19, jumlah sebenarnya Rp137,14 milyar bukan Rp139 milyar.

Penggunaan anggaran tersebut, Rp34 milyar untuk alokasi bidang kesehatan, Rp75 milyar alokasi jaring pengaman sosial (JPS), serta alokasi peningkatan ekonomi sejumlah Rp27 milyar.

Pasfmpati.com juga mengutip pernyataan Bupati Haryanto soal anggaran yang saat ini sudah digunakan Pemkab. “Hingga sekarang yang sudah dicarikan dan digunakan sekitar Rp7,9 milyar, itupun masih jalan. Jadi itu belum habis semua lho yang dicairkan untuk belanja APD, kegiatan BPBD, Satpol, Dinsos, dan kegiatan UMKM yang sudah kita bagi-bagikan ada empat ratus juta rupiah lebih,” kata Bupati Haryanto, di laman pasfmpati.com.

Beberapa komentar miring yang muncul di media sosial diantaranya adalah mempertanyakan soal mekanisme penyaluran JPS dan dana peningkatan ekonomi yang bersumber dari APBD Pati; termasuk juga keterbukaan informasi terkait berapa orang yang selama ini di karantina di Hotel Safin. Hal lain yang disoal netizen adalah mengenai penyaluran bantuan dari pihak ketiga yang disalurkan melalui Pemkab Pati. (c-hu)