21
Thu, Nov

Tahun Ini Formasi Guru PPPK Dibuka Sebanyak 419.146

Cerita
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 6 Januari 2024--Pengangkatan guru nonaparatur sipil negara atau ASN menjadi guru ASN berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK diproyeksikan selesai pada 2024.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nunuk Suryani lewat kanal live IG bertajuk ”Ngopi Bareng Bu Nunuk” tentang ASN PPPK Guru, Jumat (5/1/2024), mengatakan, tahun ini formasi guru PPPK yang dibuka sebanyak 419.146. Sisa guru non-ASN di sekolah negeri sekitar 200.000 guru.

Adapun untuk tenaga kependidikan di sekolah, seperti pustakawan, laboran, atau tenaga administrasi, masuk dalam perekrutan tenaga teknis. Kemendikbudristek mengajukan formasi sekitar 87.000 tenaga kependidikan berstatus ASN PPPK dari formasi sekitar 457.000 orang yang dibuka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun ini.

”Ini tahun terakhir, tidak boleh ada guru honorer di satuan pendidikan negeri. Seharusnya, kan, November tahun 2023, tetapi diperpanjang. Beban untuk menjadikan guru non-ASN sebagai PPPK kami harapkan bisa lunas tahun ini. Jadi, kami terus berupaya untuk bisa melakukan seleksi secara maksimal sesuai formasi,” kata Nunuk.

Nunuk optimistis formasi tahun 2024 bisa dipenuhi, terutama untuk daerah yang memang masih membutuhkan banyak guru PPPK. Sesuai ketentuan, seleksi bisa dilakukan sebanyak tiga kali. Selain itu, Kemendikbudristek juga sudah membuat Ruang Talenta Guru khusus untuk guru yang sudah lulus seleksi PPPK dan lulusan pendidikan profesi guru.

Menurut Nunuk, pemerintah berkomitmen menyelesaikan pengangkatan guru PPPK untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta membuat profesi guru bermartabat dan membanggakan. ”Jadi, tidak ada lagi guru non-ASN, mereka mendapatkan gaji layak. Kalau sudah menjadi ASN PPPK, ada akselerasi bagi pendidikan profesi guru dalam jabatan sehingga guru mendapat gaji dan tunjangan sertifikasi guru. Peningkatan kesejahteraan dan kejelasan jenjang karier ini agar guru semakin fokus pada kualitas pembelajaran,” tutur Nunuk.

Penuntasan rekrutmen satu juta guru tahun 2024 ini menyisakan sekitar 12.000 guru lulus nilai ambang batas yang disebut Prioritas 1 (P1). Mereka belum bisa ditempatkan karena tidak ada formasi di tahun lalu.

Pada 2023, sebanyak 230.707 guru PPPK diterima. Hingga saat ini, total guru non-ASN menjadi ASN PPPK hampir 800.000 guru. Untuk mencapai satu juta guru sebenarnya butuh sekitar 200.000 guru. Namun, perekrutan tahun ini dibuka lebih untuk mengganti guru yang pensiun.

Menurut Nunuk, sebenarnya di 2023 ada sekitar 260.000 formasi, tetapi yang terisi baru sekitar 230.000 formasi. Penyebabnya, di daerah tertentu tidak ada pelamar. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan agar formasi yang disediakan terisi penuh.

Untuk seleksi tahun ini, pemerintah daerah bisa membuka formasi umum. Guru swasta bisa ikut, tetapi harus mendapat izin dari yayasan. Formasi umum juga bisa diikuti guru lulusan pendidikan profesi guru yang belum masuk di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau guru yang sudah masuk Dapodik tetapi masa kerjanya belum tiga tahun.

”Status P1 ini tetap melekat pada guru. Jadi, guru P1 tetap akan mendapat penempatan di 2024 ini. Adapun guru lain harus ikut seleksi tes sesuai mekanisme tahun ini,” ujar Nunuk. (c-hu)