05
Sun, May

Sungai Juwana, Surga Pembuangan Sampah dan Limbah

Seorang pekerja terlihat sedang membersihkan limbah plastik di Sungai Juwana, Kamis (7/11/2019) / Clakclik.com

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Juwana, Clakclik.com—Membentang melewati ratusan desa, Sungai Juwana sudah lama menjadi lokasi pembuangan sampah. Warga masih biasa membuang sampah ke sungai. Sampah rumah tangga yang di buang ke sungai juga beraneka ragam, mulai sampah organik hingga sampah plastik.

“Saya biasa menemukan kasur, bantal, pembalut dan popok bayi sekali pakai di sungai. Sangat menjengkelkan. Biasanya pancing saya tersangkut sampah-sampah itu. Memancing jadi tidak nyaman lagi di Sungai Juwana,” Kata Nuryanto, Pemancing asal Desa Margorejo saat dijumpai Clakclik.com, Kamis (7/11/2019).

Tidak hanya berasal dari warga yang tinggal di sekitar sungai, sampah rumah tangga yang dibuang ke Sungai Juwana juga berasal dari berbagai wilayah. Di jembatan-jembatan besar seperti Jembatan Tanjang, Jembatan Ngantru dan Jembatan Pantura Juwana banyak pengendara sepeda motor dan mobil sengaja membuang sampah rumah tangga ke Sungai Juwana dari atas jembatan.

Supriyono; Warga Desa Gajahmati, Kecamatan Pati yang juga aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) mengatakan bahwa ia pernah menghitung berapa banyak kendaraan baik sepeda motor maupun mobil yang berhenti diatas Jembatan Ngantru untuk menurunkan bungkusan sampah rumah tangga dan membuangnya ke Sungai Juwana.

“Lebih dari 20 orang per hari yang membuang sampah rumah tangga ke Sungai Juwana. Ada yang diangkut dengan sepeda motor ada pula yang dibawa menggunakan mobil. Itu sepertinya rutin setiap hari,” Kata Supriyono, Kamis, (7/11/2019)

Merespon prilaku masyarakat yang demikian, melalui Jampisawan, Supriyono dan teman-temannya pernah membuat baliho besar yang dipasang disekitar Jembatan Ngantur dengan tulisan “Dilarang Membuang Sampah Ke Sungai Selain Monyet” beserta gambar monyet besar. Namun, baliho larangan tersebut tidak digubris sampai balihonya lapuk dimakan usia.

Sementara itu, dibeberapa titik, Sungai Juwana juga digunakan oleh warga untuk mencuci limbah plastik. Hal ini bisa dilihat misalnya di sekitar Jembatan Sampang.

Selain itu, Jampisawan juga menengarai bahwa banyak perusahaan di Pati dan Juwana terutama yang berada ditepi Sungai Juwana membuang limbah cair ke sungai.

“Jika melihat kondisi anak-anak sungai terutama di sepanjang Jalan Pantura dan ditengah Kota Juwana yang rata-rata menghitam dan bau, besar kemungkinan perusahaan-perusahaan dan industri rumahan membuang limbahnya ke selokan dan sungai-sungai kecil yang muaranya juga ke Sungai Juwana. Kalau perusahaan yang berada ditepi Sungai Juwana, sudah jelas rata-rata memiliki saluran limbah langsung ke Sungai Juwana,” Tutur Sodikin, Aktivis Jampisawan, Kamis (7/11/2019).

Sejumlah masyarakat dan pengurus Jampisawan saat diminta tanggapannya atas persoalan ini berharap kepada pemerintah Kabupaten Pati untuk mulai memperhatikan persoalan tersebut. Mereka mengaku siap membantu pemerintah jika dibutuhkan. (c-hu)