Pati, Clakclik.com—Tahun 2019 ini, ada 105 desa yang menyebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pati yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Data ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 88 desa di 10 kecamatan.
Data tersebut disampaikan Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pati Hadi Santosa, Kamis (10/10/2019).
Selain menyampaikan tentang bertambahnya jumlah desa yang mengalami krisis air bersih disbanding tahun lalu, Hadi juga menyampaikan bahwa pihaknya tahun ini hanya mampu menyediakan air bersih sebanyak 100 tangki untuk bantuan bencana kekeringan.
“Kami sudah menyediakan 100 tangki bantuan air bersih. Saat ini sudah habis. Dari BPBD Propinsi, Kabupaten Pati mendapat bantuan air bersih 200 tangki, juga sudah habis. BPBD Pati juga menyalurkan bantuan air yang dari bantuan perusahaan atau CSR. Total yang sudah kami salurkan ada sekitar 900 tangki air bersih, namun permintaan dari desa-desa masih terus mengalir,” Terang Hadi Santoso.
Hadi juga mengatakan bahwa selain soal ketersediaan air, salah satu kendala yang dihadapi selama ini adalah soal keterbatasan jumlah mobil tangki.
Pantauan Clakclik.com dilapangan, meskipun BPBD sudah kehabisan stok, bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan masih terus mengalir. Bahkan karena terbatasnya mobil tangki, beberapa pihak memberikan bantuan air bersih ke desa-desa hanya menggunakan truk yang bak-nya dilapisi terpal. Ada juga yang menggunakan truk dengan membawa tabung tampungan air ukuran besar. (c-hu)