19
Fri, Apr

Kasus Pedagangan Manusia di Indonesia Terus Meningkat

Ilustrasi/Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 1 Agustus 2022--Situasi perdagangan orang atau manusia di Indonesia kian mengkhawatirkan, menyusul terus terjadinya pengiriman jenazah-jenazah pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur dari Malaysia.

Pencegahan perdagangan orang membutuhkan dukungan semua pihak, pemangku kebijakan di tingkat pusat hingga daerah, termasuk para tokoh agama dan masyarakat. Sebab, di masa pandemi Covid-19 pun praktik perdagangan orang melalui perekrutan pekerja Indonesia ke luar negeri dengan berbagai modus oleh sindikat pelaku diduga terus berlangsung.

“Tahun 2022 ini situasi perdagangan manusia di Indonesia makin mengkhawatirkan. Setelah lebih satu dekade berada dalam Tier 2 dalam upaya memerangi perdagangan manusia, tahun ini peringkat tersebut merosot ke Tier 2 watchlist. Hal ini ditandai dengan krisis pengiriman jenazah pekerja migran dari malaysia ke NTT yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir,” ujar Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care, di Jakarta, Minggu (31/7/2022).

Selama masa pandemi selain peningkatan kasus perdagangan orang, juga terjadi modus baru pemanfaatan teknologi untuk perdagangan orang. Misalnya, kasus perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Kamboja yang dipekerjakan dalam sindikat penipuan daring.

“ Sebaliknya tidak ada langkah signifikan yang dilakukan pemerintah atas eskalasi kasus ini. Tema Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia tahun ini adalah Penggunaan dan Penyalahgunaan Teknologi, sangat relevan untuk melihat kasus perdagangan orang ke Kamboja,” tegas Wahyu.

Meski demikian, Wahyu menegaskan, penggunaan teknologi memberi peluang dalam memberantas perdagangan manusia. Namun, hal itu akan tergantung pada bagaimana penegakan hukum, sistem peradilan pidana dan lainnya dapat memanfaatkan teknologi.

Kegiatan peningkatan kesadaran tentang penggunaan internet dan media sosial yang aman serta kerja sama dengan sektor swasta penting untuk mendukung pencegahan dan pemberantasan perdagangan orang.

Dalam rangka memeringati Hari Anti Perdagangan Orang 2022, Minggu pagi, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggelar flashmob di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sebagai refleksi bersama. Kegiatan tersebut diharapkan membangun kesadaran kritis publik dan merefleksikan kerentanan Buruh Migran Indonesia (BMI) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO)

Sekretaris Jenderal SBMI, Bobi Anwar Ma’arif mengungkapkan, data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan bahwa di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2021 jumlah penempatan BMI menurun, tetapi angka kasus pengaduan TPPO meningkat. Dari data Catatan Akhir Tahun SBMI, pada tahun 2021 saja tercatat 159 BMI yang menjadi korban perdagangan orang.

Oleh karena itu, Pemerintah diminta mengimplementasikan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia secara maksimal, dan lebih serius melakukan upaya pencegahan TPPO pada BMI hingga ke tingkat desa, termasuk kepada mantan BMI yang pulang di masa pandemi Covid-19. (c-hu)