Clakclik.com, 13 Juni 2022--Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan La Nina diprediksi masih akan berlanjut, setidaknya hingga Agustus 2022. Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih bisa terjadi di sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Jawa, hingga awal Juli 2022.
Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko, di Jakarta, Minggu (12/6/2022), mengatakan saat ini sedang mengevaluasi hasil prakiraan awal musim yang telah dirilis per Maret 2022. Analisis terbaru BMKG, hingga dasarian III Mei 2022, terdapat 32 zona musim atau 21 persen wilayah di wilayah Pulau Jawa yang sudah mengalami musim kemarau.
Padahal, berdasarkan prakiraan musim kemarau yang dirilis BMKG pada Maret 2022, akan ada 58 zona musim di Pulau Jawa diprakirakan akan memasuki musim kemarau pada periode Maret-April 2022 ini. Dari jumlah tersebut, 22 zona musim telah masuk musim kemarau. Namun, 36 zona musim mengalami awal musim kemarau mundur dari yang diprakirakan.
”Pemantauan kondisi terkini dinamika atmosfer laut berikut prediksinya untuk beberapa waktu yang akan datang terus dilakukan sebagai salah satu dasar pertimbangan BMKG untuk memutuskan sudah atau belum perlunya melakukan pembaruan prakiraan musim kemarau,” katanya.
Perubahan dinamika cuaca di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh keberadaan La Nina yang berkepanjangan. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada Jumat (10/6/2022), telah mengumumkan bahwa La Nina masih terjadi.
”Ada kemungkinan besar bahwa peristiwa La Nina yang berkepanjangan, yang telah memengaruhi suhu dan pola curah hujan dan (di sisi lain) memperburuk kekeringan dan banjir di berbagai belahan dunia, akan berlanjut hingga setidaknya Agustus dan mungkin hingga belahan bumi utara pada musim gugur dan awal musim dingin,” sebut WMO. (c-hu)