25
Mon, Nov

Kiai Dimyati Rois Wafat; PBNU dan PKB Kehilangan Besar

Ilustrasi/Istimewa

Peristiwa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 10 Juni 2022--Kepergian Kiai Dimyati Rois (77) menjadi kehilangan besar bagi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ia merupakan salah satu ulama senior yang juga Mustasyar PBNU.

Bagi kalangan warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin, Kiai Dimyati pun dikenal sebagai ulama senior yang tidak saja menguasai ilmu agama. Namun, ia dikenal pula memiliki wawasan kebangsaan dan kepedulian yang tinggi pada bidang sosial dan politik. Terakhir, Kiai Dimyati pun menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ulama karismatik, dan juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah, Kendal, Jawa Tengah, ini meninggal pada Jumat (10/6/2022) dini hari, di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah.

Ketua PBNU Amin Said Husni, Jumat, di Jakarta, mengatakan, Kiai Dimyati merupakan tokoh sepuh di PBNU yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, dan dukungan kepada jajaran PBNU. ”Di dalam melaksanakan tugas-tugas jamiah (organisasi) selama ini, sekalipun tidak selalu hadir secara fisik, beliau hadir secara batin dan rohani, yakni dengan selalu memberikan dorongan, motivasi, nasihat-nasihat, baik secara online (daring) maupun telepon,” katanya.

Amin Said mencatat, selama ini Kiai Dimyati dikenal sebagai sosok yang menghindari terjadinya perbedaan atau konflik di kalangan NU. Ia juga merupakan salah satu tokoh yang berperan membesarkan PKB dan hingga kini menjadi Ketua Dewan Syuro PKB. Oleh karena itu, menurut Amin Said, kepergian Kiai Dimyati merupakan kehilangan besar bagi nahdliyin.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, kiai kelahiran Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945, itu adalah sosok yang teguh, ikhlas, dan juga visioner. ”Abah Dim sosok yang teguh, ikhlas, visioner, yakin, dan peduli; dalem terusaken. Ngapunten, Panjenengan namung sare, panjenengan hidup terus dalam jiwa-jiwa kami,” katanya yang memerintahkan kader partainya untuk shalat gaib di daerah masing-masing guna mendoakan almarhum.