22
Fri, Nov

Masyarakat Sukolilo Peduli: Tak Harus Menunggu Kaya (untuk) Membantu Sesama

Mbah Ngarsi (87 th) warga Desa Sukolilo / Istimewa

Komunitas
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sukolilo, Clakclik.com—Ditengah hiruk pikuk pesta demokrasi di Kabupaten Pati yang sedang menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 121 desa, Sabtu (21/12/2019) lalu, sejumlah warga Desa Sukolilo yang tergabung dalam ‘Masyarakat Sukolilo Peduli’ melakukan blusukan di kampung untuk menyalurkan bantuan sembako kepada para lanjut usia (lansia) dan fakir miskin.

Menurut Dika Setiawan, salah satu pegiat ‘Masyarakat Sukolilo Peduli’ mereka yang disasar adalah warga miskin terutama lansia yang selama ini tidak mendapatkan program-program sosial pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan program-program lainnya.

Anggota 'Masyarakat Sukolili Peduli' sedang persiapan membagikan sembako kepada warga miskin, Sabtu (21/12/2019) / Istimewa

“Sasaran yang kami bantu rata-rata lansia, hidup sebatang kara, tinggal di rumah tidak layak huni, tapi tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah baik tingkat desa, kabupaten, propinsi maupun nasional,” terang Dika.

Masih menurut Dika, hal yang mereka lakukan bersama tim-nya itu adalah bentuk kepedulian yang dilakukan mereka sebaga warga biasa. Sekaligus Dika berharap apa yang ia lakukan dengan tim-nya itu bisa membuka mata masyarakat dan pemerintah bahwa sampai saat ini masih banyak warga yang berpenghidupan tidak layak dan membutuhkan perhatian.

Anggota 'Masyarakat Sukolilo Peduli' sedang menyerahkan sembako kepada Nenek Surikah (95 th) Warga Desa Kedungwinong, Sukolilo, Pati, Sabtu (21/12/2019) / Istimewa

Imam Wahyudi, salah satu pegiat ‘Masyarakat Sukolili Peduli’ lainnya yang juga anggota karang taruna Desa Sukolilo mengaku ikut terpanggil melakukan gerakan pembagian sembako ini murni karena kepedulian. “Termasuk saya ini bingung. Ada warga yang nasibnya seperti itu, pemerintah tidak tahu. Jika kami mengadukan kepada pemerintah, responnya sangat lambat. Belum lagi soal kebutuhan data administrasi yang njlimet. Daripada sibuk menyalah-nyalahkan sana-sini, lebih baik kami bergerak semampunya,” Kata Imam.

Koordinator ‘Masyarakat Sukolilo Peduli’ Selamet Riyanto mengaku bahwa kegiatan membagi bantuan sembako sudah dilakukan sejak lama. Sembako yang mereka bagikan selain merupakan hasil dari belanja anggota sendiri, juga berasal dari pada donator yang peduli.

“Saat beraksi, kami biasanya saweran. Selain itu, ada beberapa orang donator yang rutin menitipkan bantuannya kepada kami,” Terang Selamet.

Anggota 'Masyarakat Sukolilo Peduli' sedang menyerahkan sembako kepada Nenek Sani (84 th) Warga Desa Sukolilo ,Kec. Sukolilo, Pati, Sabtu (21/12/2019) / Istimewa

Anggota ‘Masyarakat Sukolilo Peduli’ rata-rata adalah anak muda. Ada yang bekerja di pabrik, buruh bangunan, dan kuli srabutan. Semboyan mereka tidak harus menunggu jadi kaya untuk membantu pada sesama. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.