Clakclik.com, 17 Desember 2019—Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj menggelar pertemuan dengan Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia Abdul Basit bersama jajarannya di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
Kiai Said Aqil menegaskan, sudah bukan waktunya di antara kelompok Islam membicarakan mazhab dan furu'iyah. Tantangan umat Islam dan bangsa Indonesia saat ini soal korupsi, kemiskinan, pendidikan, keadilan sosial dan nasionalisme.
"Bagaimana umat Islam bisa mendorong menjadikan masyarakat Indonesia menjadi terdidik, damai dan adil sejahtera itulah yang harus diwujudkan," ujar Kiai Said Aqil.
Dilansir Liputan6.com pada Selasa (17/12/2019) Kiai Said Aqil mengatakan, hanya Islam Indonesia yang memiliki keunikan yang mampu menyatukan semangat syiar Islam dan kebangsaan dalam satu nafas.
Sementara Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia Abdul Basit mengatakan, kelompok muslim Ahmadiyah yang saat ini berdiri di 213 negara fokus mempromosikan nilai-nilai Islam tentang perdamaian, keadilan dan persatuan umat manusia dan cinta tanah air.
Salah satu sayap organisasi sosial kemanusiaan Ahmadiyah yang berskala global adalah Humanity First. Organisasi ini fokus pada bidang sosial kemanusiaan di setiap negara sebagaimana konsep Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dalam menjalankan aksi kemanusiaannya, Humanity First dilarang keras membeda bedakan pelayanan berdasarkan perbedaan apapun dan dilarang melakukan gerakan dakwah.
" Ahmadiyah diterima di negara manapun karena tidak berpolitik, dilarang makar dan wajib mencintai negara dengan melakukan kontribusi nyata pada bangsa dan negara dimanapun mereka berada," jelas Abdul Basit.
Dalam pertemuan tersebut, PBNU dan Ahmadiyah sepakat membangun kerjasama sosial dan memperkuat semangat kebangsaan Indonesia melalui kerja bersama di aksi-aksi sosial kemanusiaan. (c-hu)