Pati, Clakclik.com—Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Kabupaten Pati menyelenggarakan loka karya dan pameran edukasi pertanian bertajuk “Memahami Kondisi Pertanian Kita Hari Ini”. Acara diselenggarakan di Aula milik anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati Hial Muharram, Minggu (12/12/2021).
Ketua DPC Gerbang Tani Pati Sutrisno menjelaskan bahwa loka karya dan pameran edukasi pertanian yang diselenggarakan pihaknya bertujuan membuka wacana kepada para petani tentang apa yang harus dilakukan saat ini menyikapi banyaknya persoalan pertanian yang berdampak pada terpuruknya para petani.
“Keterpurukan petani yang disebabkan karena terbatasnya informasi dan edukasi harus dihentikan. Petani harus sejahtera, tidak boleh sengsara. Gerbang Tani Pati akan bergerak melakukan kerja edukasi dan penguatan petani di Kabupaten Pati,” kata Sutrisno.
Sutrisno menjelaskan menambahkan bahwa Gerbang Tani tidak hanya bergelut dalam hal teori pertanian, tapi juga melakukan praktik. "Yang kami pamerkan hari ini adalah sejumlah produk yang dibuat oleh keluarga Gerbang Tani. Ada pupuk dan pestisida organik, beras oranik, tanaman yang ditreatment secara organik, dan juga olahan pangan sehat," ujar Sutrino.
Peserta loka karya mengunjungi stan pameran dalam acara Loka Karya dan Pameran Edukasi Pertanian yang diselenggarakan Gerbang Tani Pati, Minggu (12/12/2021) / Clakclik.com
Dalam acara itu, Gerbang Tani menghadirkan 2 orang ahli dan praktisi pertanian organik, yakni H. Suminto, ahli perbenihan yang merupakan mantan pegawai BUMN Bidang Perbenihan Nasional dan Ali Musthofa, formulator organik yang juga aktif mengembangkan pertanian selaras alam.
Dalam paparannya, H. Suminto yang akrab dipanggil Mbah Minto diantaranya menjelaskan bahwa residu tanah di wilayah Kabupaten Pati tara-rata sudah mencapai kedalaman 1 meter. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan oleh petani.
“Jika situasi ini tidak diatasi, maka lahan pertanian tidak akan produktif. Kita menanam apa saja pasti sulit berhasil. Akibatnya petani menjadi terpuruk,” kata Mbah Minto.
Mbah Minto menambahkan bahwa situasi itu tidak disadari oleh petani, namun justru direspon oleh para petani dengan menambah penggunaan pupuk kimia.
“Gerbang Tani punya tugas membangunkan petani agar sadar atas persoalan itu. Saya siap membersamai Gerbang Tani,” tambah Mbah Minto.
Peserta loka karya mengunjungi stan pameran dalam acara Loka Karya dan Pameran Edukasi Pertanian yang diselenggarakan Gerbang Tani Pati, Minggu (12/12/2021) / Clakclik.com
Sementara itu, Ali Musthofa menyinggung soal bagaimana seharusnya petani memperlakukan tanah sebagai tempat bercocok tanam untuk mendukung manusia dalam beribadah kepada Allah.
“Tanah dan segala isi didalamnya itu juga makhluk Allah. Jangan sampai disakiti dengan diberi sesuatu yang beracun. Pupuk dan pestisida kimia itu tidak baik untuk tanah dan tanaman,” kata Ali Musthofa.
Ali Musthofa menjelaskan bahwa kunci produksi pertanian itu ada pada kesehatan tanah, sedangkan pupuk dan pestisida sebagai pendukungnya.
“Jadi, jika menghendaki berhasil dalam budi daya pertanian, ya tanahnya harus disehatkan. Baru kemudian dipupuk,” tambah Ali Musthofa.
Gerbang Tani Pati yang merupakan organ Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pati yang membidangi urusan petani dan nelayan. (c-hu)