Clakclik.com, 24 Februari 2020—Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) saat ini sedang menyiapkan Komponen Cadangan (Komcad), sebagaimana dimandatkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Bondan Tiara Sofyan mengatakan, meskipun Komcad mendapatkan pelatihan militer, namun Komcad ini bukanlah wajib militer, seperti di negara-negara lain.
"Komcad itu bukan wajib militer, Komcad adalah untuk memperkuat komponen utama TNI. Dia bukan Wamil, pendaftaran Komcad dibuka secara sukarela untuk usia 18-35 tahun. Jadi siapa yang mau ayo mendaftar, nanti ada syarat-syaratnya. Nanti ikut seleksi. Setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan, setelah itu kemudian baru diangkat Komcad setelah itu kembali ke profesi semula," kata Bondan di Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurut dia, baru pertama kali diatur secara legal, memiliki dasar hukum kuat dan akan dioperasionalkan. Meski demikian, semuanya masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).
"Untuk itu perlu Peraturan Pemerintah. PP masih dalam proses sudah selesai harmonisasi, sekarang masih dalam proses pembahasan akhir di Setneg. Begitu PP selesai, kita segera sosialisasi," jelas Bondan.
Bondan menuturkan, Komcad ini akan melirik anak-anak milenial. Dan nanti lewat media sosial. "Nanti kita ada kampanye di Medsos. Indonesia memanggil untuk komponen cadangan. targetnya 25 ribu milenial" kata Bondan.
Menurut Bondan, nantinya Komcad hanya bisa dilakukan bila ada mobilisasi pasukan, jika negara dalam keadaan bahaya. "Dia hanya bisa dimobilisasi, tadi disampaikan bila negara dalam keadaan bahaya atau darurat. Dan itu harus dinyatakan oleh presiden dan harus disetujui oleh DPR. Jadi penggunaannya seperti itu," tukasnya.
Bondan menambahkan, ancaman Negara dewasa ini bisa datang dari mana saja. Termasuk dari media sosial. "Kesadaran bahwa ancaman untuk negara ini datang dari mana saja dan khususnya sekarang dari medsos saja bisa memantik persoalan. Makanya kasih masukan, bantu kami. Kita coba segala macam tadi, lewat vlog, kita masuk lewat medsos, kemudian lewat konser agar para milenial mau mendaftar," pungkas Bondan. (c-hu)