Pati, Clakclik.com—Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang menempati Pusat Kuliner Pati kembali mengadu ke DPRD Kabupaten Pati, Jum’at (10/7/2020). Para pedagang itu merupakan PKL yang direlokasi pemerintah dari Alun-alun Simpang 5 Pati.
Sejak mereka dipindah, beberapa kali mereka melakukan audiensi baik kepada DPRD Pati maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Pati dengan keluhan yang sama yakni tempat relokasi mereka sepi pengunjung dan jarang pembeli.
Awalnya, Pemda Pati berkeyakinan bahwa kondisi sepi pengunjung itu hanya akan terjadi sementara selama proses adaptasi.
Bupati Pati selama ini getol mempromosikan keberadaan Pusat Kuliner Pati. Pemkab Pati juga berkali-kali membuat event besar untuk mendongkrak pengunjung dan mempopulerkan tempat itu. Namun, selama setahun lebih, situasi masih tetap sepi.
Bahkan, dari pengalaman mereka selama satu tahun lebih ini, para pedagang berkesimpulan tempat relokasi di belakang GOR Pesantenan atau yang digelari Pemda Pati sebagai Pusat Kuliner Pati itu tidak cocok sebagai tempat berjualan.
”Relokasi yang dilakukan pemkab bisa dibilang gagal total. Kami sudah menempati lokasi itu selama setahun lebih, namun hasilnya tidak menggembirakan,” kata Thukul, salah satu PKL saat audiensi di DPRD Pati.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin mengungkapkan akan berkordinasidengan pihak eksekutif terkait persoalan ini.
”Audiensi ini belum ada hasilnya. Karena kami memang hanya menampung masukan dari para pedagang. Untuk selanjutnya akan berkomunikasi lebih lanjut dengan bupati. Entah itu wacana revisi perda atau mengevaluasi tempat relokasi PKL tersebut,” kata Ali Badruddin. (c-hu)