15
Fri, Nov

Sepeda Motor Masuk Sawah, Cara Unik Petani Tambakromo Bertanam Padi Gogo Rancah

Petani Tambakromo menutup lobang tajuk yang sudah berisi gabah menggunakan ranting bambu diseret sepeda motor, Minggu (10/11/2019) / Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Tambakromo, Clakclik.com—Saat melintas di jalan Kayen - Tambakromo, Minggu (10/11/2019) sore, Redaksi Clakclik.com menjumpai fenomena tidak wajar terjadi di persawahan. Sejumlah orang naik sepeda motor berputar-putar ditengah sawah seperti sedang berlatih ketangkasan berkendara atau gasstrack.

Saat diamati lebih seksama, sepeda motor tersebut ternyata sedang menarik sesuatu dan dibawa berputar menyapu tanah persawahan.

Seorang petani sedang mengendarai motor dengan menyeret ranting-ranting bambu dengan tujuan menutup lobang tajuk yang sudah berisi gabah di persawahan Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Pati, Minggu (10/11/2019) / Clakclik.com

Setelah berhasil mewawancarai salah satu petani, baru diketahui bahwa ternyata sepeda motor yang dibawa turun ke sawah dan berputar-putar sambil membawa batang-ranting bambu tersebut merupakan salah satu bagian dari proses menanam padi.

Para petani di Kecamatan Tambakromo saat ini sedang mulai menanam padi dengan metode gogo rancah; yakni benih padi ditanam disawah dengan menggunakan tajuk untuk melubangi tanah.

“Ini (kegiatan mengendarai sepeda motor berputar-putar di lahan pertanian sambil menarik batang-ranting bambu dan bahan-bahan lain) tujuannya untuk menutup lobang tanah yang di tajuk dan sudah diisi benih gabah. Lobang yang sudah diisi benih gabah harus ditutup karena jika tidak ditutup gabah akan dimakan burung, “ Jelas  Raslan, Petani Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Minggu (10/11/2019)

Seorang petani sedang mengendarai motor dengan menyeret ranting-ranting bambu dengan tujuan menutup lobang tajuk yang sudah berisi gabah di persawahan Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Pati, Minggu (10/11/2019) / Clakclik.com

Para petani Tambakromo dengan lahan pertanian tadah hujan sengaja mensegerakan menanam padi dengan harapan bisa panen awal di musim tanam pertama (MT 1) sehingga saat memulai musim tanam kedua (MT 2) nanti, masih mendapati musim penghujan sehingga MT 2 tidak kekurangan air dan bisa panen.

Praktik semacam itu dilakukan karena pengalaman mereka yang sering mengalami gagal panen pada MT 2 lantaran kekurangan air. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.