Clakclik.com--Kita sering melihat kucing mengeong kepada manusia. Namun ternyata kita malah jarang melihat kucing mengeong kepada sesamanya. Apa sebenarnya yang ingin kucing sampaikan lewat mengeong?
Kucing dewasa jarang mengeong ke kucing lain. Mereka lebih suka berkomunikasi lewat bau, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan sentuhan. Sementara itu, mereka belajar mengerti bahwa manusia tidak mengerti bahasa tubuh, bau dan ekspresi mereka. Mengeong adalah bentuk konversi bahasa mereka untuk berkomunikasi dengan manusia.
Suara kucing bisa menjadi tanda yang dapat kita baca. Ibrahim Raidhan dalam Psychology Today menyebutkan, mengeong berkali-kali terutama setelah kita datang dari bepergian atau pada saat kita pulang setelah pergi meninggalkan si kucing di rumah, itu artinya si kucing senang berjumpa kita lagi. Namun, jika kucing mengeong berkali-kali di tempat yang baru, itu pertanda si kucing sedang mengalami jet lag atau stres.
Suara mengeong yang terdengar bernada tinggi adalah pertanda marah atau sakit. Contoh, saat ekornya terinjak, atau saat si kucing sakit perut. Ketika kepanasan, kucing bisa mengeong panjang seperti melolong.
Ketika sedang senang, kucing mengeluarkan suara seperti mendengkur. Namun, dengkuran itu juga bisa menandakan si kucing sedang sakit, jika disertai lemas dan tidak nafsu makan.
Ayo kucing lovers, sayangi kucingmu selalu dan amati sinyal-sinyal komunikasinya. Jangan salah paham ya. Selamat ber-meong ria!
Sumber: Intisari, Desember 2018 | Re-write by Redaksi Clakclik.com