Ikan Kembung adalah ikan lokal Indonesia yang kandungan gizi-nya bersaing dengan Ikan Salmon. Jepang menjadi salah satu kawasan “blue zones” yang merupakan julukan bagi kawasan dengan penduduk berumur panjang. Menurut beberapa sumber, salah satu komponennya karena orang Jepang adalah pelahap Salmon.
Namun demikian, sesungguhnya Ikan Kembung memiliki kandungan omega 3 yang tinggi (2,6 g) dibanding Salmon (1,4 g). Urusan PUFA dan MUFA atau lebih dikenal dengan Omega 9 dan Omega 6, ikan kembung juga lebih baik dibanding Salmon. PUFA dan MUFA merupakan golongan lemak baik, karena menyehatkan. PUFA dan MUFA bermanfaat untuk kesehatan jantung dan menurunkan komplikasi penyakit seperti stroke, aritmia dan serangan jantung. MUFA juga berperan penting dalam mencegah dan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
Ikan Kembung juga kaya aneka vitamin; diantaranya adalah Vitamin A dan D yang berfungsi membantu meningkatkan absorsi kalsium sehingga dapat membantu pemeliharaan tulang.
Jangan Digoreng
Cara terbaik untuk memasak ikan kembung agar tak kehilangan kandungan gizinya adalah dengan tidak menggorengnya. Kandungan omega 3 pada ikan kembung yang digoreng akan menurun. Lebih parah lagi, PUFA (omega 9) dan MUFA(omega 6)-nya pun akan berubah menjadi lemak trans. Hal tersebut dikarenakan PUFA dan MUFA adalah lemak tak jenuh yang sangat mudah rusak oleh pemanasan.
Lemak trans merupakan lemak yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lemak trans dan peningkatan kolesterol darah. Lemak trans diduga menjadi penyebab utama obesitas dan jantung coroner yang kini banyak di derita golongan usia muda, antara 30-40 tahun.
Oleh karena itu, pengolahan ikan kembung yang baik adalah dengan cara dikukus atau direbus. Ikan kembung bakar masih boleh, namun jangan menggunakan pembakaran dengan suhu yang tinggi.
Sumber: Intisari, Agustus 2015 | Dirangkum oleh Redaksi Clakclik.com, (02/10/2019)
