18
Fri, Oct

Penyakit Gila Kerja; Perempuan Lebih Rentan Terpapar

Illustrasi / Istimewa

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 23 Nopember 2023--Suasana hati orang-orang yang kecanduan kerja rata-rata lebih buruk dibandingkan dengan orang lain, bahkan ketika mereka terlibat dalam aktivitas yang paling mereka sukai, yaitu pekerjaan. Riset terbaru menemukan bahwa kecanduan kerja memiliki dampak buruk sebagaimana perjudian atau alkoholisme dengan risiko terutama dialami perempuan.

Hal tersebut terungkap dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology pada Rabu (22/11/2023). Kajian dilakukan oleh Cristian Balducci, profesor di Department for Life Quality Studies di Universitas Bologna, Italia, bekerja sama dengan Luca Menghini dari Universitas Trento dan Paola Spagnoli dari Universitas Campania ”Luigi Vanvitelli”.

”Suasana hati negatif yang diamati pada para pencandu kerja mungkin mengindikasikan peningkatan tingkat stres sehari-hari dan hal itu bisa menjadi penyebab tingginya risiko bagi orang-orang ini untuk mengalami kelelahan dan masalah kardiovaskular,” kata Balducci menjelaskan risetnya dalam keterangan tertulis.

Situasi lebih berisiko jika para pencandu kerja ini memegang posisi yang bertanggung jawab. ”Sikap negatif mereka suasana hati dapat dengan mudah memengaruhi rekan kerja. Hal ini menimbulkan risiko yang harus dipertimbangkan secara serius oleh organisasi, dengan melakukan intervensi untuk mencegah perilaku yang berkontribusi terhadap gila kerja,” katanya.

Kecanduan kerja telah menjadi fenomena yang umum sejak lama dengan kecenderungan meningkat. Penderitanya cenderung bekerja secara berlebihan dan kompulsif. Ini adalah obsesi sejati yang berdampak negatif terhadap kesehatan, kesejahteraan psikologis, dan hubungan dengan keluarga dan teman.

Beberapa penelitian menunjukkan, pencandu kerja umumnya mengalami rasa tidak enak badan serta sering kali disertai dengan emosi negatif seperti rasa permusuhan, kecemasan, dan rasa bersalah ketika mereka tidak dapat bekerja semaksimal yang mereka inginkan.

Di sisi lain, terdapat asumsi yang bertentangan mengenai perasaan yang muncul pada orang-orang tersebut saat mereka sedang bekerja. Beberapa penelitian menunjukkan, pencandu kerja mengalami perasaan sejahtera dan puas selama hari kerja, tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa emosi positif ini dengan cepat bertransisi ke keadaan dysphoric yang ditandai dengan iritasi dan depresi.

Hasil menarik lainnya yang muncul dari penelitian ini adalah perbedaan jender. Faktanya, hubungan antara kecanduan kerja dan suasana hati yang buruk lebih nyata terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap kecanduan kerja.

Para ahli berpendapat, fenomena ini mungkin bergantung pada meningkatnya konflik peran yang dialami oleh perempuan workaholic, yang terjebak antara kecenderungan internal untuk berinvestasi berlebihan dalam pekerjaan mereka dan tekanan eksternal yang berasal dari ekspektasi jender yang masih mengakar kuat dalam budaya kita.

Hasil penelitian ini memperingatkan, bahaya kecanduan kerja dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan tidak hanya pada hubungan dengan keluarga dan teman, tetapi juga pada kesejahteraan fisik dan psikologis. Apa yang disebut sebagai ”penyakit akibat kerja berlebihan” dapat memburuk hingga menyebabkan kematian akibat terlalu banyak bekerja, sebuah fenomena yang memiliki sejarah kasus yang cukup besar saat ini. (c-hu)

 

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.