Butuh Waktu 500 Tahun untuk Urai Sampah Stifofoam
Clakclik.com, 5 Januari 2023--Edukasi pengelolaan sampah berkelanjutan perlu terus dijalankan demi kelestarian bumi. Anak-anak usia dini dan generasi muda harus mendapatkan edukasi baik di masyarakat maupun sekolah agar dapat mengelola sampah secara baik dimulai dari lingkungan sekitar, khususnya untuk mengatasi sampah plastik dan stirofoam.
Co-Founder of The Antheia Project Ruhani Nitiyudo, Kamis (5/1/2023), mengatakan, dalam periode Beach Clean Up atau Aksi Bersih Pantai, stirofoam menjadi sampah yang sering ditemui dalam bentuk pecahan kecil-kecil.
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di 18 kota utama Indonesia menemukan 0,27 juta ton hingga 0,59 juta ton sampah masuk ke laut selama kurun waktu 2018.
Sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah stirofoam. Saat ini banyak orang menggunakan stirofoam karena mudah digunakan, tetapi sangat sulit untuk dihancurkan.
Ruhani memaparkan, dalam proses pembuatan stirofoam, chlorofluorocarbons atau CFC terlibat. Bahkan, setelah itu, stirofoam tidak bisa terurai.
Stirofoam membutuhkan waktu sekitar 500 tahun sampai satu juta tahun untuk dapat terurai oleh tanah. Namun, stirofoam tidak terurai sempurna, melainkan berubah menjadi mikroplastik dan dapat mencemari lingkungan. Karena itulah, stirofoam disebut sebagai sampah abadi. (c-hu)