Clakclik.com, 24 Oktober 2021—Sakit maag merupakan gangguan lambung yang cukup umum dialami masyarakat. Penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebabnya. Namun, sejumlah tanda bahaya perlu diwaspadai agar terhindar dari kondisi yang lebih buruk.
Baca juga: https://www.clakclik.com/inspirasi/1846-bpa-bahaya-bagi-kesehatan
Dilansir kompas.id (23/10/2021) Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Ari Fahrial Syam, di Jakarta, mengatakan, sakit maag yang dalam istilah kedokteran disebut dispepsia biasanya ditandai dengan munculnya rasa tidak nyaman atau sakit di sekitar ulu hati. Rasa sakit tersebut bisa disertai dengan mual, kembung, cepat kenyang, dan kurang nafsu makan.
”Namun, perlu waspada pada tanda alarm yang dialami, seperti kasus sakit maag yang pertama kali muncul pada umur di atas 45 tahun, berat badan turun, pucat, terjadi pendarahan pada saluran cerna yang ditandai dengan muntah darah atau berak kehitaman, serta muntah terus-menerus,” tuturnya.
Kondisi tersebut, menurut Ari, bisa menjadi tanda dari kanker lambung. Pada kasus tertentu, sakit maag yang sudah disertai dengan dada panas dengan mulut yang terasa pahit juga bisa menjadi tanda dari adanya gastroesophageal reflux disease (GERD).
Sakit maag atau dispepsia termasuk penyakit yang umum dialami masyarakat. Penelitian yang dilakukan di Jakarta bahkan menemukan 60 persen penduduk mengalami dispepsia. Terdapat dua jenis dispepsia, yakni dispepsia fungsional dan dispepsia organik.
Ari menyampaikan, keduanya bisa dibedakan melalui pemeriksaan endoskopi. Pada dispepsia fungsional, hasil endoskopi akan menunjukkan tanda normal. Namun, pada dispepsia organik, hasil endoskopi akan menunjukkan adanya peradangan pada kerongkongan, tukak pada lambung dan usus dua belas jari, serta tumor pada saluran cerna atas.
Gangguan pada lambung ini bisa disebabkan berbagai hal. Sejumlah orang bisa mengalami tukak lambung akibat konsumsi obat rematik yang tidak terpantau. Selain itu, gangguan lambung juga kerap terjadi karena stres yang dialami.
”Pengaturan makan yang baik merupakan salah satu kunci untuk terhindar dari gangguan lambung. Sakit maag pun sebenarnya bisa disembuhkan setelah diketahui penyebabnya,” ujar Ari.
Sakit maag yang disebabkan kuman H pylori bisa disembuhkan melalui terapi antibiotika dan penghambat pompa asam pada lambung. Adapun sakit maag yang menyebabkan tukak lambung dan usus dua belas jari diobati melalui penghambat pompa asam yang dilakukan setidaknya selama enam minggu.
Tukak di kerongkongan bisa diobati dengan penghambat pompa asam selama delapan minggu. Sementara kanker lambung untuk stadium dini bisa diatasi melalui operasi. Beberapa kasus juga memerlukan obat antiansietas atau obat antidepresi apabila sakit lambung yang dialami dipicu oleh rasa cemas dan depresi.
Ari menyampaikan, pastikan pula bagi orang yang memiliki gangguan lambung untuk menghindari makanan yang dapat melemahkan klep pada kerongkongan bawah. Itu seperti alkohol, cokelat, keju, makanan tinggi lemak, dan gorengan. Beberapa sumber karbohidrat pun perlu dihindari, antara lain, beras ketan, mi, bihun, ubi, talas, dan dodol. (c-hu)