Clakclik.com, 15 Oktober 2021—Bisphenol A atau BPA yang ada dalam plastik kemasan makanan membahayakan kesehatan. Namun, kandungan ini banyak ditemukan pada kemasan makanan di masyarakat.
Dilansir kompas.id (14/10/2021), dokter spesialis anak, Irfan Dzakir Nugroho, di Jakarta, Rabu (13/10/2021), mengatakan, kandungan BPA ditemukan pada berbagai produk yang digunakan masyarakat. Produk itu meliputi, antara lain, botol plastik minuman, pelapis kaleng makanan, produk kebersihan, pipa penyalur air, dan plastik untuk menambal gigi.
Penggunaan yang masif ini harus menjadi perhatian masyarakat, terutama para pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan dampak buruk yang ditimbulkan dari paparan BPA bisa berkepanjangan.
”Toksisitas BPA harus menjadi perhatian bersama. Lebih dari 130 studi menunjukkan efek yang membahayakan dari BPA, seperti kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, penyakit saraf, dan obesitas,” katanya.
Irfan menambahkan, dampak buruk dari paparan BPA ini menyasar berbagai kelompok usia. Pada kelompok dewasa dan usia produktif, BPA dapat memengaruhi infertilitas atau gangguan kesuburan, keguguran dan komplikasi persalinan, obesitas atau kegemukan, serta penyakit metabolik.
Tidak hanya itu, toksisitas BPA juga ditemukan pada kelompok usia anak, antara lain depresif, ansietas, dan perilaku hiperaktif. Anak yang terlalu sering terpapar BPA juga cenderung mengalami perubahan perilaku dan emosional. BPA ini pun memengaruhi hormon dopamin, serotonin, dan tiroid pada anak.
”Dampak buruk paparan BPA harus dicegah, baik secara teknis maupun regulasi. Sejumlah negara bahkan sudah menerbitkan kebijakan terkait larangan dan pembatasan penggunaan BPA,” kata Irfan. (c-hu)